Ilustrasi/Briozone
Relationship

Cara Agar Wanita bisa Lebih Sukses Menjadi Pemimpin

Krizia Putri Kinanti
Selasa, 27 Oktober 2020 - 14:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejak akhir abad ke-20, wanita telah berhasil mencapai kemajuan pesat di dunia profesional.

Kesenjangan upah berdasarkan gender telah mengecil dan persentase perempuan dalam manajemen juga meningkat. Belakangan ini, pencapaian profesional untuk wanita di posisi yang lebih tinggi telah melambat. Jumlah perempuan di posisi manajemen puncak dan dewan perusahaan terhenti.

Dikutip dari Times of India, ada beberapa hal bagaimana para pemimpin wanita dapat mandiri untuk maju di dunia profesional.

1.Memanfaatkan hubungan yang ada

Biasanya, laki-laki yang menunjukkan ketegasan dan dan juga diberi rasa hormat serta dihargai dengan posisi kepemimpinan. Tetapi wanita yang mencoba pendekatan serupa sering menghadapi standar ganda.

Ini tentu saja tidak adil, tetapi wanita mungkin perlu mengambil pendekatan berbeda untuk menaiki tangga perusahaan. Alih-alih bersikap tegas, mereka harus memprioritaskan dan membangun fondasi kepercayaan terlebih dahulu. Membangun fondasi yang didasarkan pada kepercayaan dan hubungan membantu mengurangi reaksi yang biasanya dihadapi wanita terhadap ketegasan mereka.

2. Win-win situation

Jika seorang pemimpin wanita ingin memengaruhi seseorang, dia harus terlebih dahulu mengidentifikasi bagaimana tujuan dan nilainya selaras dengan orang lain.

Dia kemudian dapat memanfaatkan keselarasan ini untuk mendorong hasil yang menyenangkan bagi kedua orang. Dengan cara ini, pemimpin wanita dapat secara agresif mengejar visi mereka dengan cara yang dianggap orang lain cukup mendukung dan dapat diterima secara sosial.

3. Mengkomunikasikan tujuan secara aktif

Wanita sering kehilangan kesempatan yang menantang karena stereotip apa yang harus mereka prioritaskan dalam keseimbangan kerja dan hidup mereka. Ada banyak orang yang salah berasumsi bahwa wanita tidak akan tertarik pada tanggung jawab tambahan, kemajuan atau peningkatan beban kerja karena mereka lebih suka fokus pada kehidupan pribadi mereka.

Untuk menghilangkan asumsi berbahaya ini, wanita perlu secara terus menerus dan proaktif mengkomunikasikan keinginan mereka untuk menghadapi tantangan baru di tempat kerja. 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro