Ilustrasi vaksin Covid-19./Antara
Health

Jangan Salah Paham! Vaksin dan Obat Covid-19 Tidak Sama  

Saeno
Jumat, 4 Desember 2020 - 08:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Harapan akan segera munculnya penawar virus penyebab Covid-19 membuat publik mengenal istilah obat covid dan vaksin Covid-19.

Dua hal itu menjadi harapan agar masyarakat bisa segera terbebas dari segala kekhawatiran dan kembali leluasa bergerak di luar rumah.

Bagaimana pun kondisi saat ini yang membuat masyarakat terkungkung, terbatas beraktivitas dan bersosialisasi bertolak belakang dengan kecenderungan manusia untuk selalu bergerak serta berinteraksi dengan banyak orang.

Itu sebabnya, harapan atas kehadiran vaksin atau obat Covid-19 menjadi begitu besar.

Namun, perlu dipahami bahwa vaksin dan obat adalah dua hal yang berbeda.

“Vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat,” demikian penjelasan di laman Tanya jawab situs covid19.go.id.

Cara Kerja Vaksin

Secara umum, vaksin bekerja dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabila terpapar, seseorang akan bisa terhindar dari penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rentang periode jangka panjang dari perlindungan vaksin Covid-19.

Sementara itu, dampak vaksin Covid-19 terhadap pandemi juga akan bergantung pada beberapa faktor. Hal itu termasuk faktor-faktor seperti efektivitas vaksin, seberapa cepat mereka disetujui, diproduksi, dan dikirim, dan berapa banyak target jumlah orang yang akan divaksinasi.

Di sisi lain, masyarakat perlu meyakini pentingnya vaksinasi untuk mencegah Covid-19.

Survei Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) bersama Kementerian Kesehatan menyebutkan masih ada 24 persen masyarakat yang masih ragu terhadap vaksin Corona. Meski begitu, bukan berarti vaksinasi tidak perlu dilakukan.

“Yang ragu mudah-mudahan menjadi yakin pada saat vaksin ini diumumkan nanti, agar mau divaksinasi supaya terlindung dari penularan Covid-19, sakit, dan kematian, sehingga pandemi segera mereda, ekonomi mulai bergerak, dan kehidupan kita membaik”, kata Soedjatmiko, Anggota Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI, mengutip situs covid19.go.id, Kamis (3/12/2020).

Dia melanjutkan bahwa Covid-19 adalah penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi. Pasien yang disertai oleh penyakit penyerta atau komorbid bisa berakibat fatal bagi kesehatan pasien.

Vaksinasi, lanjutnya, merupakan langkah yang aman dan umum dilakukan di dunia, termasuk di Indonesia. Indonesia telah melakukan vaksinasi kepada jutaan jiwa sejak 1974 dan terbukti aman.

Pemerintah menargetkan setidaknya 60 persen penduduk Indonesia secara bertahap akan mendapatkan vaksin Covid-19 agar mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Satu hal yang pasti, selama vaksin yang aman dan efektif belum ditemukan, upaya perlindungan yang bisa kita lakukan adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Jalankan selalu gerakan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta Mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun. 

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro