Ilustrasi-Petugas medis memindahkan pasien ke ruang isolasi dalam simulasi penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020)./Antara-Ari Bowo Sucipto
Health

Long Covid-19: Bukan Akibat Sisa Virus, Tapi Ini

Saeno
Jumat, 4 Desember 2020 - 09:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh masih berpotensi mengalami sejumlah keluhan.

Kondisi yang semula dikenal sebagai post-acute Covid-19 syndrome tersebut kini lebih dikenal sebagai long Covid-19.

Post-acute COVID-19 syndrome sendiri dimaknai sebagai kondisi ketika penderita Covid-19 tetap merasa sakit atau mengalami gejala infeksi virus Corona walau telah dinyatakan sembuh.

World Health Organization (WHO) melaporkan efek jangka panjang Covid-19 yang dipublikasikan 9 September 2020.

Dalam laporannya disebutkan bahwa Covid-19 menyebabkan dampak yang berkepanjangan bagi sebagian orang. Bahkan, kondisi itu pada orang dewasa dan anak-anak tanda didasari kondisi medis kronis.

Beberapa gejala akan menetap atau berulang selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah pemulihan awal. Hal ini juga bisa terjadi pada orang dengan penyakit ringan.

Survei yang dilakukan melalui telepon menunjukkan, 35 persen orang yang pernah terpapar Covid-19 kesehatannya tidak pulih seperti semula bahkan 2-3 minggu setelah dinyatakan negatif. Kondisi inilah yang belakangan dikenal dengan istilah long Covid-19.

Menurut Dr. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P (K) ketika terjadi long Covid-19 bukan berarti di dalam tubuh pasien yang sudah sembuh masih tersisa virus Covid-19.

Namun, ujarnya, yang terjadi adalah gejala sisa saat pasien menderita Covid-19 yang muncul dan dirasakan.

Hal itu dipaparkan Agus dalam dialog bertema Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19” di Graha BNPB, Kamis (3/12/2020), dikutip dari kanal youtube.

Menurut Agus long Covid-19 adalah kondisi saat gejala-gejala yang muncul pada pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Gejala long Covid beragam variasinya, bisa berupa kelelahan kronik , sesak napas, gejala jantung berdebar, nyeri sendi, nyeri otot, juga gangguan psikologis termasuk depresi pasca-Covid-19.

Agus mencontohkan pada penderita Covid yang parunya bermasalah terjadi fibrosis atau kekakuan jaringan paru yang menetap 2 hingga 3 bulan bulan.

Fibrosis atau kekakuan pada paru menyebabkan oksigen tidak bisa masuk leluasa, sehingga pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 mengeluhkan napasnya sesak.

Sementara menurut dr Isman Firdaus, pembicara lain dalam dialog tersebut. Ada tiga dampak dari Covid-19.

Ketiganya adalah penurunan kadar oksigen darah, peradangan, dan trombosis atau pembekuan darah.

Sementara itu, seperti dilansir dari Express UK, Jumat (23/10/2020) Ravi Tomar dari Portland Medical di Croydon, Inggris mengakui bahwa long Covid didasarkan terutama pada bukti sejumlah laporan kasus.

Menurutnya, beberapa bukti menunjukkan fenomena ini merupakan campuran dari diagnosis lain yang diketahui seperti sindrom kelelahan pasca-Covid dan sindrom pasca perawatan intensif.

Namun, untuk diklasifikasikan sebagai suatu kondisi tertentu, penelitian tentang konsekuensi dari fenomena ini masih terus dilakukan.

Sejauh ini World Health Organisation (WHO) menyatakan ada periode gejala terkait Covid-19 yang berlangsung hingga 2 minggu.

Sementara itu, Ben Littlewood-Hilson, Kepala Petugas Medis di Doctorlink mencatat telah dilaporkan adanya ratusan gejala potensial Covid-19.

Dia mengerucutkan dalam tujuh gejala yang dianggap sebagai tanda efek samping dari penyakit tersebut. Ketujuh gejala yang berkaitan dengan long-Covid adalah kelelahan, sakit dan nyeri, masalah kognitif, sesak napas, batuk kering, kehilangan rasa dan atau bau, serta ruam kulit atau terjadinya perubahan pada warna kulit.

Sedangkan Littlewood-Hilson mengatakan orang yang dicurigai menderita Covid jangka panjang biasanya melaporkan kelelahan yang terus menerus dan kelelahan ekstrem. Bahkan beberapa di antaranya melaporkan kesulitan untuk melakukan aktivitas dasar.

Menurut Tomar diyakini secara luas bahwa kelelahan ekstrem adalah ciri yang paling mendominasi. Mereka yang mengalami long-Covid merasakan sakit berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah didiagnosis.

Jadi, kalau ada kenalan, kerabat, atau bahkan saudara Anda mengeluhkan hal di atas setelah dinyatakan sembuh, yakinkan bahwa yang terjadi bukan karena aktivitas virus Covid-19 yang tersisa. Hal itu lebih akibat gejala-gejala sisa yang masih dirasakan.

Selebihnya, Anda dan pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, juga kita semua perlu tetap disiplin menerapkan 3 M. Menjaga jarak, Menggunakan Masker, dan Mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro