Bisnis.com, JAKARTA - Tenaga kesehatan diimbau untuk terus menggalakkan 3T, yaitu tracing, testing, dan treating guna memutus rantai penularan Covid-19 yang belum juga turun.
Tracing (pelacakan) dan testing (pengujian) dilakukan untuk melacak orang yang terinfeksi Covid-19 sehingga upaya pemisahan bisa segera dilakukan sehingga mempersempit kemungkinan penularan pada orang lain.
Sementara treating adalah perawatan bagi orang yang terinfeksi Covid-19, baik bagi orang tanpa gejala maupun orang dengan gejala. “Tujuannya adalah agar jangan ada lagi yang tertular dan menulari,” ujar Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Mayjen Tugas Ratmono, Minggu (6/12/2020).
“Covid-19 ini berhubungan erat sekali dengan perilaku kita sehari-hari. Jadi selalu harus waspada dan jangan lengah. Kita perlu selalu mengingatkan satu sama lain. Mari bersama-sama lakukan 3M, 3H, dan 3T,” katanya.
Selain 3M, 3H, dan 3T, Tugas meminta masyarakat tidak perlu cemas dan takut. Kecemasan dan ketakutan justru akan membuat imunitas tubuh menurun. Padahal untuk menghadapi Covid-19, imunitas yang baik perlu terus dijaga.
“Selalu gembira dan jangan lupa bahagia itu penting untuk terus kita lakukan bersama-sama agar imunitas meningkat. Dan tentu saja jangan lengah dan selalu waspada untuk selalu menjalankan protokol kesehatan, yaitu 3M, 3H dan 3T,” katanya.
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada itu mengapresiasi langkah pemerintah untuk meniadakan libur panjang akhir tahun. Tujuannya untuk menghindari kerumunan yang berisiko meningkatkan penularan Covid-19, seperti yang terjadi pada libur 28 Oktober-1 November 2020.
“Dalam situasi apapun perlu untuk selalu waspada dan jangan lengah. Ikuti dan jalankan protokol kesehatan,” katanya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun