Bisnis.com, JAKARTA — Kemunculan varian baru virus corona di Eropa disebut tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin yang dikembangkan sampai dengan saat ini.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa tidak terpengaruhnya efektivitas vaksin Covid-19 yang sudah dikembangkan seiring dengan belum adanya bukti bahwa varian baru tersebut lebih berbahaya dibandingkan dengan varian sebelumnya.
"Belum ada bukti bahwa varian baru ini lebih berbahaya sehingga vaksin yang sudah dikembangkan selama ini masih efektif," ujar Amin dalam acara yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual, Kamis (24/12/2020).
Dia juga menginformasikan bahwa sampai dengan saat ini virus corona yang bermutasi di Indonesia masih berkerabat dekat dengan virus yang menyebar di Wuhan, China, beberapa bulan lalu.
Dengan demikian, belum ada informasi bahwa virus corona varian baru yang menyebar di Eropa, Australia, hingga ke negei jiran Singapura tersebut juga menyebar di Tanah Air.
Pada perkembangan lain, LBM Eijkman mengatakan bahwa progres pengembangan vaksin Merah Putih sudah mencapai 60 persen dan penyerahan bibit vaksin akan diserahkan kepada PT Bio Farma untuk ditindaklanjuti sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Beberapa waktu lalu pemerintah menargetkan vaksin Merah Putih bisa diproduksi pada akhir 2021.