Bisnis.com, JAKARTA - Bagi anak-anak, virus corona baru atau penyakit Covid-19 mungkin bukan risiko besar, tetapi mereka dapat bertindak sebagai penyebar dan dalam beberapa kasus menunjukkan komplikasi gejala dan penyakit yang parah.
Kendati demikian, anak-anak bukan merupakan kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksin virus corona sebagai top list. Di luar sana, ada banyak perbincangan tentang program vaksinasi pada anak.
Di satu sisi, ada banyak yang percaya bahwa menyiapkan vaksin adalah hal yang baik bagi keluarga dan pendidikan agar mereka bisa kembali ke sekolah dan menjaga kesehatan kolektif di lingkungan sekitar.
Sementara sisi lain, ada juga yang enggan menggunakan vaksin pada anak-anak. Tidak seperti vaksin yang sudah ada sebelumnya, vaksin Covid-19 bersifat eksperimental dan tidak sepenuhnya aman atau bebas risiko.
Dilansir dari Times of India, Kamis (31/12) berikut ini adalah beberapa pertanyaan populer dan jawaban yang bisa diberikan, terkait dengan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.
1 Kapan vaksin Covid-19 benar-benar tersedia?
Dosis vaksin Covid-19 sedang diberikan di India secara darurat - untuk kelompok berisiko tinggi, diikuti oleh kelompok orang dewasa yang sehat. Anak-anak, ibu hamil atau menyusui diperkirakan menerima dosis vaksin pada paruh kedua 2021 mendatang.
Saat ini tidak ada kepastian bahwa dosis vaksin akan berhasil atau tidak berhasil untuk anak-anak, karenanya kelompok ini dan yang lainnya telah didorong ke ujung garis. Vaksinasi awal diterapkan kepada tenaga medis dan kelompok rentan lain.
Di India juga, mungkin butuh waktu lama sampai vaksinasi terjadi karena tidak ada perusahaan yang mengumumkan rencana untuk memasukkan anak-anak dalam uji coba mereka. Hanya setelah percobaan dimulai lah, informasi akan lebih jelas.
2. Apakah anak-anak membutuhkan suntikan tambahan daripada orang dewasa?
Kekebalan anak bekerja sedikit berbeda dari orang dewasa. Beberapa lebih siap untuk melawan virus, beberapa masih terus berkembang. Banyak yang bertanya apakah anak membutuhkan lebih banyak dosis atau lebih rendah dari orang dewasa.
Tidak ada jawaban yang jelas untuk hal tersebut saat ini. Meskipun belum diketahui pasti apakah jadwal vaksinasi akan berbeda untuk anak-anak, tetapi itu bisa berubah ketika pengujian dimulai dan hasil mulai terlihat.
Dari semua perusahaan yang telah berencana meluncurkan vaksin untuk anak-anak, Moderna dan Oxford hanya mengumumkan rejimen dua dosis untuk kelompok ini. Beberapa mungkin perlu penggunaan adjuvan kekebalan yang dapat digunakan untuk memperkuat tubuh mereka.
3. Apa yang terjadi jika anak tidak divaksinasi?
Dengan harapan banyak kelompok yang mengikuti program vaksinasi, ada juga kelompok yang engga divaksin (anti-vaxxers). Ini berarti akan ada anak yang tidak mendapatkan vaksin karena orang tuanya juga tidak tertarik dengan hal ini.
Dalam kasus seperti itu, akan sulit untuk pandemi benar-benar berakhir. Anak-anak mungkin tidak tertular penyakit parah, tetapi mereka dapat bertindak sebagai reservoir, menularkan infeksi kepada orang lain.
Hal tersebut akan membuat lingkungan seperti ruang kelas, sekolah, rumah, taman bermain, dan lingkungan sekitarnya menjadi berisiko mengalami peningkatan infeksi.
4. Apakah akan ada efek samping?
Karena inokulasi masih dalam tahap pertama, tidak ada cukup data untuk mendukung atau menolak pernyataan tersebut saat ini, khususnya bagi anak-anak. Satu hal yang perlu diketahui bahwa sebagian besar vaksin memang membawa efek samping tertentu.
Namun demikian, sebagian besar di antaranya akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Mungkin perbedaan utamanya untuk vaksin anak-anak adalah durasi. Misalnya, karena anak memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat, mereka mungkin menunjukkan efek samping yang lebih kuat juga.
5. Apakah mereka masih harus tetap memakai masker?
Vaksin dapat menyelesaikan sebagian besar masalah pandemi, tetapi itu tidak berarti anak-anak atau orang dewasa bisa bebas melakukan apapun, termasuk upaya penggunaan masker dan yang lainnya.
Seperti yang dikatakan banyak ahli, kita masih perlu mempraktikkan serangkaian tindakan pencegahan dasar, memakai masker, dan menjaga jarak aman agar sepenuhnya terhindar dari virus corona baru.
Vaksin juga sangat efektif jika diberikan sesuai dengan aturan pemberian dosis yang tepat. Karenanya, masker masih menjadi cara terbaik untuk memastikan keamanan pribadi dan mengurangi risiko Covid-19 pada masa-masa sulit.