Bisnis.com, JAKARTA - Panduan resmi menguraikan setiap orang harus menerima vaksin yang sama untuk kedua dosis.
Namun, dalam keadaan yang sangat jarang, jika hanya satu vaksin tersedia atau tidak diketahui vaksin mana yang digunakan untuk dosis pertama, vaksin yang berbeda dapat digunakan.
Pedoman Pemerintah Inggria berbunyi: “Menyarankan bahwa dosis vaksin kedua harus dengan vaksin yang sama seperti untuk dosis pertama," tulis pernyataan mereka dilansir dari Express.
“Beralih ke vaksin baru atau melewatkan dosis kedua tidak disarankan karena ini dapat mempengaruhi durasi perlindungan.”
Mary Ramsay, kepala imunisasi di Inggris mengatakan bahwa “segala upaya harus dilakukan untuk memberi [pasien] vaksin yang sama, tetapi jika hal ini tidak memungkinkan, lebih baik memberikan dosis kedua dari vaksin lain daripada tidak sama sekali. ”
Inggris menjadi negara pertama yang mengumumkan kesiapannya untuk mencampur dan mencocokkan vaksin dalam keadaan terbatas.
NHS Inggris sangat menekankan bahwa orang dapat diberi dosis kedua yang berbeda dari yang pertama jika benar-benar diperlukan.
Namun, Amerika Serikat khususnya, bersikap kritis terhadap pendekatan ini.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan bahwa vaksin resmi Covid-19 “tidak dapat disatuman” dan bahwa “keamanan dan kemanjuran seri produk campuran belum dievaluasi. Kedua dosis paket harus dilengkapi dengan produk yang sama. "