Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa kanker serviks adalah penyakit yang bisa disembuhkan pada media sosial Twitter, Rabu (27/1/2021).
"Kanker serviks dapat disembuhkan dengan diagnosis dini dan kualitas perawatan yang baik," tulis poster yang diunggah @WHO.
Kanker serviks merupakan kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Berdasarkan catatan Bisnis, di Indonesia sendiri banyak wanita yang diserang oleh penyakit ini yang menempati posisi kedua kasus kanker terbanyak.
Berdasarkan data Glonocan 2018, sebanyak 32.469 kasus kanker leher rahim tercatat, yang merupakan kanker terbanyak yang dialami wanita Indonesia.
Berdasarkan dokumen WHO Kamis (27/1/2021), satu cara terbaik melakukan pencegahan adalah dengan vaksinasi HPV dan penyaringan.
"Pencegahan kanker serviks dengan melakukan vaksinasi HPV dan penyaringan adalah strategi kesehatan publik paling hemat biaya," tulis dokumen tersebut.
Namun sayangnya dari 107 negara dengan target vaksinasi 80 persen, hingga Juni 2020 baru 19 persen wanita yang melakukan vaksinasi HPV (Human Papiloma Virus). Selain itu, skrining juga berfungsi untuk mengetahui bagaimana kondisi tubuh, dan juga untuk mendeteksi penyakit ini pada fase paling awal.
Mengetahui penyakit ini pada fase awal, akan membuat kemungkinan sembuh lebih tinggi dibandingkan dengan fase lanjut. WHO menyebutkan kemungkinan bertahan hidup lebih dari 5 tahun akan meningkat lebih dari 90 persen bila pasien mengetahui penyakitnya di fase awal dengan fasilitas pengobatan yang memadai
Dilansir situs Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta pada 26 Agustus 2019 lalu, WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.
Setidaknya 80 persen penderita kanker serviks memeriksakan dirinya saat sudah stadium lanjut, dan 94 persen dari pasien ini meninggal dunia dalam waktu 2 tahun.
Maka ada beberapa tanda dan gejala yang bisa dicurigai sebagai gejala awal dari kanker serviks, dikutip dari WHO dan Alodokter berikut beberapa gejalanya:
- Perdarahan dari vagina di luar periode menstruasi, setelah berhubungan seks, setelah pemeriksaan panggul, atau setelah menopause.
- Keputihan yang encer, berwarna kecokelatan, bercampur darah, dan berbau busuk.
- Nyeri panggul atau punggung yang tidak mereda.
- Sakit ketika buang air kecil atau berhubungan seksual.
- Terdapat darah pada urine.
Seperti penyakit kanker lainnya, seringkali penyakit ini pada fase awal tidak memberikan tanda-tanda atau gejala di atas. Jika Anda bisa dan memiliki kesempatan, lakukanlah skrinning dan vaksinasi HPV.