Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Filipina telah melaporkan adanya enam kasus varian virus corona baru Afrika Selatan di negaranya. Hal ini meningkatkan kekhawatiran para ahli dan pakar kesehatan tentang kurangnya efektivitas vaksin.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (2/3) dari enam kasus varian Afrika Selatan, tiga terdeteksi secara lokal dan dua dari warga Filipina yang kembali dari luar negeri. Kementerian menyebut asal kasus lainnya masih diverifikasi.
Filipina memulai kampanye vaksinasi Covid-19 pada pekan ini. Pejabat kabinet, bersama dengan petugas kesehatan dan personel militer serta polisi, adalah di antara kelompok yang pertama mendapatkan vaksin di enam rumah sakit di Metropolitan Manila.
Mereka menerima vaksin Covid-19 batch pertama dari Sinovac Biotech yang berbasis di China. Filipina adalah salah satu negara di Asia Tenggara akhir yang menggunakan vaksin ini karena adanya penundaan pengiriman vaksin.
Selain vaksin sumbangan China dari Sinovac, pemerintah Filipina juga telah memesan 25 juta dosis secara terpisah dari perusahaan yang berbasis di China tersebut, tetapi belum ada tanggal pasti yang ditetapkan untuk proses pengirimannya.
Adapun, Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque juga mengatakan bahwa sekitar 500.000 dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dijadwalkan tiba dalam waktu dekat. Namun Sekretaris Kesehatan Francisco Duque III mengatakan pengiriman vaksin akan mengalami penundaan karena masalah pasokan.
Berdasarkan data Worldometer, hingga hari ini Filipina telah mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 578.000 kasus. Data yang sama juga menunjukkan pasien yang meninggal karena virus corona baru mencapai angka lebih dari 12.000 kasus.