Bisnis.com, JAKARTA – Twitter mengumumkan perilisan fitur ruang chat audio bernama Spaces untuk pengguna Android dalam sebuah cuitan di akun resminya, Selasa (02/03/2021) malam.
“Mulai hari ini, Anda bisa bergabung dan berbicara dalam ruang Space. Anda akan bisa membuat ruang Anda sendiri SEGERA tetapi kami sedang mengerjakan beberapa hal,” cuit Twitter.
Melansir The Verge, peluncuran fitur ini diumumkan setelah sebelumnya Twitter memperkenalkan Spaces versi terbatas bagi pengguna iOS pada Januari lalu. Meski fitur ini sudah memberikan akses semua pengguna iOS untuk bisa bergabung dan mendengarkan dalam chat audio, tapi hanya beberapa orang saja yang bisa menyelenggarakan sesi chat saat itu.
Terkait hal ini, Twitter mengungkapkan bahwa hanya sebuah kelompok pemberi feedback kecil yang baru bisa mengaksesnya pada awal peluncuran Spaces dan diprioritaskan bagi perempuan dan masyarakat dari komunitas marjinal.
Perkenalan awal Spaces juga akan menguji berbagai fitur terkait seperti reaksi pada gerakan tangan, versi paling awal untuk transkripsi langsung (live transcriptions), sistem pelaporan dan pemblokiran, serta pembagian (sharing) cuitan dalam sesi Spaces.
Akan tetapi, pengumuman kali ini belum menjelaskan lebih lanjut tentang kapan pengguna Android bisa menyelenggarakan sebuah sesi di Spaces sehingga diduga fitur Spaces bagi pengguna Android masih terbatas.
Dalam sebuah email dari seorang juru bicara dari Twitter, pihaknya mengatakan bahwa baik pengguna Android maupun iOS akan bisa mulai menggunakan Spaces dalam waktu dekat.
Selama beberapa bulan terakhir, Twitter meningkatkan persebaran terhadap fitur-fitur berbasis suara. Sebelumnya, Twitter merilis fitur cuitan suara untuk pengguna iOS pada Juni 2020 yang masih terbatas untuk beberapa orang.
Fitur tersebut membuat penggunanya mampu merekam dan mengirim suara hingga durasi 2 menit 30 detik.
Selain itu, Twitter juga memperkenalkan pesan pribadi (direct messages) berbasis suara di India bagi pengguna di negara tersebut.
Di sisi lain, Twitter juga sempat mendapatkan kritik karena dianggap gagal memberikan fitur caption dalam pesan suara untuk pengguna tuli dan memiliki kesulitan pendengaran. Twitter berencana akan menambahkan caption yang telah terotomatisasi untuk audio dan video dalam setiap cuitan pada tahun ini.