Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan menggelar vaksinasi massal selama 4 bulan. Vaksinasi dilakukan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta.
''Target vaksinasi lansia [lanjut usia] tiap hari ditargetkan 1.000. Ini [vaksinasi massal] dimulai hari Senin tanggal 1 Maret 2021. Hari ini hari kelima insyaallah akan berlangsung sampai 4 bulan ke depan,'' kata Sekretaris BadanPPSDM Kesehatan Trisa Wahjuni Putri seperti dikutip melalui laman Kemeskes, Jumat (5/3/2021).
Dia menjelaskan bahwa sejauh ini tidak banyak lansia yang batal divaksinasi, tidak sampai 5 persen dari total lansia yang divaksinasi. Namun, ada juga yang ditunda karena alasan tekanan darah tinggi. Namun, kata Trisa, BPPSDM sudah menyiapkan mini ICU bagi lansia yang tensinya tinggi. Mereka diminta istirahat terlebih dahulu 30 menit nanti setelah itu ditensi ulang.
''Kami belum tahu tanda tekanan darah tinggi pada penerima vaksinasi kenapa. Makanya, kalau ada yang tensinya tinggi kami tunda sebentar, istirahat 30 menit, kemudian setelah itu ditensi lagi. Kalau memang sudah baik dilanjutkan prosedurnya ke vaksinasi,'' ucap Trisa.
Pada vaksinasi massal tersebut hadir mantan Menteri Pertambangan dan Energi yang kini disebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Soebroto dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Ke-3 RI pada 2010—2014 Emil Salim untuk divaksinasi.
Soebroto yang kini berusia 93 tahun itu tidak merasakan sakit usai disuntik. Baginya terasa normal dan malah tambah bersemangat. ''Tidak sakit, terasa normal, tidak terasa sakit rasanya sekarang tambah semangat,'' ungkap Soebroto.
Hal senada dikatakan Emil Salim yang berusia 91 tahun. Ia tidak merasakan apa-apa saat disuntik. ''Saya tidak berasa apa-apa baru saja yang menggulung tangan baju udah disuruh turunkan lagi.''
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun