Bisnis.com, JAKARTA - Diet tanpa sayur yang dilakukan aktris Tya Ariestya belakangan memunculkan kontroversi. Diet ini dinilai membahayakan.
Menanggapi ini, Spesialis Gizi Klinik dr. Cindiawaty Pudjiadi menegaskan diet yang benar harus bergizi lengkap dan seimbang. Jangan sampai diet hanya berfokus mengurangi berat badan namun menurunkan daya tahan tubuh.
"Lemak yang harus diturunkan. Nggak bisa melihat berat turun berarti oke, tidak," tegasnya kepada Bisnis dalam diskusi virtual, Selasa (9/3/2021).
Memang kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan inflamasi terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Namun jangan dalam upaya menurunkan berat badan, bukan lemak yang hilang melainkan massa otot.
Oleh karena itu, diet harus memperhatikan asupan gizi dan seimbang dengan mengonsumsi karbohidrat, lemak, protein ditambah sayur dan buah.
Bahkan kata Cindy, disarankan agar memperbanyak porsi sayur. "Tidak bisa tanpa sayur, itu wajib banget," tegasnya.
Dia membeberkan ada penelitian yang menyebut bahwa konsumsi sayuran rendah memperburuk kondisi usus. Akan banyak lubang diusus. Selain itu, serta dari sayuran juga dibutuhkan bakteri baik atau probiotik di dalam tubuh.
"Kita punya tentara di usus itu probiotik, tapi nggak dikasih makan, nggak ada serat, tentaranya mati, ususnya juga jadi gampang terkena segala macam penyakit," jelasnya memberi perumpamaan.
Setidaknya kata Cindy, tubuh kita butuh serat sekitar 25-30 gram. Oleh karena itu, selain mengonsumsi sayur, jika ingin diet sebaiknya mengkonsultasikan kepada ahli gizi karena setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda.