Drive Thru. /Antara
Health

Jawaban Ahli Seputar Vaksin Covid-19, dari Berapa Lama Efektif hingga Potensi Terinfeksi

Desyinta Nuraini
Kamis, 18 Maret 2021 - 16:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran vaksin Covid-19 memberi harapan baru bagi dunia yang tengah dilanda pandemi ini. Namun menjadi pertanyaan apakah vaksin ini bisa memulihkan dunia seperti semula?

Pertanyaan itu pasti muncul di benak Anda. Bahkan, masih banyak pertanyaan lainnya yang hingga kini belum terjawab sempurna.

Berikut beberapa pertanyaan seputar vaksin Covid-19 yang menjadi sorotan saat ini :

1. Berapa lama vaksin Covid-19 bertahan dan berapa banyak kekebalan yang bisa dibentuk setelah vaksin?

Menjawab pertanyaan itu, Kepala Departemen Pulmonologi Intervensional di Rumah Sakit & Pusat Penelitian Jaslok di Mumbai, Dr Susheel Bindroo mengatakan vaksin Covid-19 bekerja untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap patogen dengan menghasilkan antibodi yang mengenali dan menghindari infeksi di masa mendatang.

Namun, karena ini adalah virus baru, dan vaksin yang relatif lebih baru, tidak ada data nyata yang menunjukkan seberapa terlindungi seseorang nantinya, setelah divaksinasi. "Antibodi yang dihasilkan oleh vaksin, atau kekebalan buatan selalu lebih rendah daripada kekebalan alami," ujarnya seperti dilansir dari Times of India, Kamis (18/3/2021).

Dalam pengamatan timnya sejauh ini terhadap orang-orang tertular Covid-19, untuk antibodi penetralisir alami berkurang dalam waktu maksimal 6-7 bulan. Untuk beberapa dengan penyakit penyerta yang serius (komorbid), antibodi virus itu bisa hilang lebih cepat.

"Berhati-hatilah, orang harus ingat bahwa bahkan kekebalan buatan, pada saat ini, akan bertahan untuk periode yang relatif sama. Kami tidak dapat mengharapkan vaksin bekerja seperti sihir," tegasnya.

Konsultan Perawatan Kritis, Rumah Sakit Hinduja Khar Dr Bharesh Dedhia juga berpendapat bahwa vaksin, vaksin mungkin tidak seefektif yang kita kira.

2. Apakah memerlukan dosis tahunan atau suntikan penguat (booster)?

Jika mutasi yang lebih baru terus berlanjut, suntikan biasa atau bidikan tambahan mungkin diperlukan. Saat ini, perusahaan seperti Pfizer-BioNTech juga sedang menguji efisiensi suntikan penguat, yang dapat membantu meniadakan risiko yang terkait dengan strain baru.

Johnson dan Johnson juga baru-baru ini disetujui penggunaan vaksinya untuk suntikan sekali pakai yang mungkin efektif melawan Covid-19.

3. Dapatkah booster membantu meningkatkan keamanan dari virus?

Dr Bindroo percaya bahwa beberapa orang, mereka yang menghadapi risiko tinggi infeksi, atau mereka yang memiliki imunitas lemah mungkin memerlukan lebih banyak suntikan booster.

"Orang tua, yang berusia di atas 50 tahun dengan penyakit penyerta, anak-anak rentan terhadap kerentanan dan tingkat keparahan," sebutnya.

Kata dia, suntikan vaksin tambahan hanya akan diperlukan jika virus menjadi ancaman bagi orang yang divaksinasi. Oleh karena itu, sangat mungkin saat ini vaksinasi Covid-19 dijadikan rutinitas.

4. Apakah ada kemungkinan Anda bisa tertular Covid-19 bahkan dengan suntikan vaksin?

Meskipun vaksin Covid-19 dapat melindungi Anda dari risiko kematian dan keparahan yang sangat ditakuti masih belum jelas apakah vaksin tersebut dapat menjamin perlindungan penuh dengan suntikan.

Misalnya, pembuatan vaksin saat ini mungkin tidak efektif melawan jenis yang lebih baru. Ada juga laporan orang tertular Covid-19 setelah divaksinasi.

"Kami membutuhkan waktu setidaknya satu tahun untuk mengeluarkan data yang tepat (tentang kemanjuran vaksin)," tambah Dr Bindra.

Para ahli juga merasa bahwa efek vaksinasi yang sebenarnya hanya akan terlihat setelah kita mencapai tingkat imunisasi yang tinggi di tingkat komunitas. Bukti saat ini menunjukkan bahwa beberapa bagian Inggris dan AS yang telah menyaksikan jumlah vaksinasi yang tinggi mengalami penurunan dalam gelombang Covid-19.

Dia menjelaskan tubuh butuh waktu 14 hari setelah suntikan untuk mendapat kekebalan. Jadi, jika tidak disuntik tepat waktu, lewati dosis atau lengah, kemungkinan besar, Anda bisa mendapatkan Covid-19 lagi.

Tingkat efisiensi yang berbeda juga dapat membuat beberapa rentan terhadap risiko. Oleh karena itu, protokol kesehatan tetap harus diterapkan pasca vaksinasi.

5. Vaksin apa yang benar-benar dapat membantu mengurangi keparahan dan gejala Covid-19?

Sederhananya, bahkan jika vaksin tidak mendapatkan perlindungan penuh, mereka dapat membantu membuat penyakit 'tertahankan', melindungi kelompok berisiko tinggi dari keparahan, dan mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan.

Ingatlah bahwa mendapatkan vaksinasi masih merupakan pilihan yang baik untuk mencegah jatuh sakit akibat Covid, daripada menderita komplikasi yang ditakuti.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro