Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama satu tahun terakhir menyebabkan semua aktivitas pembelajaran mulai dari sekolah hingga univesitas dilaksanakan secara daring dari rumah. Lantas, kapan sekolah tatap muka kembali dimulai?
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa sekolah tatap muka akan dimulai kembali pada tahun ajaran baru 2021/2022, tepatnya pada Juli mendatang.
Menurutnya, sekolah tatap muka akan diimplementasikan di seluruh Indonesia, kendati masih terbatas pada zona wilayah tertentu. Nadiem juga menekankan, sekolah tatap muka perlu diakselerasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Tidak hanya itu, skema belajar tatap muka juga menganut sistem rotasi. Artinya, sekitar 50 persen siswa akan masuk sekolah dan sisanya melakukan pembelajaran daring secara bergantian.
Tahun ajaran baru begitu dinantikan para orangtua yang hendak mendaftarkan anaknya menempuh jenjang SD, SMP, maupun SMA dan sederajat. Pendaftaran untuk siswa baru pun umumnya sudah dibuka pihak sekolah sejak akhir maupun awal tahun.
Namun, untuk memilih sekolah yang terbaik bagi sang buah hati ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan oleh orang tua. Selain menerapkan portokol kesehatan, sekolah yang dipilih juga memiliki berbagai keunggulan seperti Sekolah Madania dan Sekolah Katolik Marsudirini yang terletak di kawasan perumahan terpadu Telaga Kahuripan.
Penanggungjawab Marsudirini Perwakilan Bogor, Sr. M. Christella mengatakan bahwa sekolahnya mengembankan potensi EQ, SQ, IQ, SQ dengan menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga yang berkompeten.
“Selama masa pandemi, para siswa Marsudirini juga tetap melaksanakan pembelajaran secara daring menggunakan sarana Google Classroom. Dengan pengaturan jadwal dan metode yang bervariasi, seluruh siswa tetap dapat berinteraksi dengan teman maupun para guru,” ujarnya.
Menariknya, Sekolah Marsudirini menyediakan asrama bagi siswa-siswi SMP dan SMA yang berdomisili di luar wilayah kota Bogor. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 dapat diakses melalui situs resmi sekolah, dengan biaya formulir pendaftaran senilai Rp100 ribu untuk jenjang KB-TK-SD, dan Rp150 ribu bagi calon murid SMP dan SMA.
Nurmawati, Marketing Sekolah Madania, mengatakan bahwa untuk menyambut tahun ajaran baru, Sekolah Madania mengusung metode belajar menggunakan kerangka pembelajaran yang disusun untuk menyempurnakan pendekatan pembelajaran yang dianut sebelumnya, yakni undestanding by design (UBD) dengan mengakomodasi beberapa pendekatan.
Pendekatan itu di antaranya differentiated learning, blended learning, individualized learning, personalized learning, serta flipped learning.
“Sekolah Madania menjunjung tinggi toleransi, kami percaya semua anak bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Terlepas dari apa agamanya, minat, dan bakatnya, bahkan anak berkebutuhan khusus juga memiliki minat dan bakat yang dapat diasah,” ujarnya.
Bagi calon siswa baru Madania akan menempuh serangkain proses seleksi mulai dari tes akademik, psikotes, wawancara antara orangtua dengan kepala sekolah, serta wawancara antara calon murid dengan pihak sekolah. Biaya pendaftaran untuk masuk Sekolah Madania sebesar Rp500 ribu, dengan uang pangkal Rp32 jutaan bagi calon siswa SD dan Rp27 jutaan untuk tingkat SMP dan SMA.
Kendati berbeda metode pendidikan dan fasilitas sekolah, baik Marsudirini dan Madania sama-sama menawarkan keunggulan yakni berada di lingkungan dengan suasana alam yang sejuk dan hijau. Tentunya hal tersebut akan sekaligus menjadi wahana bagi para siswa dalam belajar berbagai kecakapan hidup.
“Telaga Kahuripan sebagai kediaman sekolah Madania dan Marsudirini berada akan terus mempertahankan nilai-nilai alam. Oleh karena itu dalam kegiatan revitalisasi yang dilakukan Telaga Kahuripan, konsep green nature sangat dijunjung tinggi terutama pada focal point kawasan perumahan yakni Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa danau alami, danau buatan, serta taman,” tukas Chief Marketing Officer Telaga Kahuripan, Ferry Thahir.