Bisnis.com, JAKARTA - Pakar kesehatan mengingatkan tingginya bahaya obesitas yang bisa terjadi selama pandemi Covid-19.
Dokter gizi dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) Dicky Levenus Tahapary mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit obesitas atau penumpukan lemak berlebih akibat peningkatan pola makan.
"Sekitar 60 persen pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo [RSCM] memiliki komorbid dan obesitas," katanya dalam acara temu media secara virtual dalam rangka Hari Obesitas se-Dunia 2021 seperti dilansir Antara, Rabu (24/3/2021).
Baca Juga Cara Sederhana Cegah Anak Obesitas |
---|
Dia mengatakan obesitas terjadi lantaran orang dewasa dan usia anak menjadi jarang beraktivitas selama pandemi Covid-19. Salah satunya karena faktor bekerja dari rumah (WFH) dan sekolah dari rumah (SFH).
Karena itu, Dicky menuturkan konsumsi karbohidrat secara berlebih serta jarang berolahraga menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami peningkatan massa atau kalori tubuh.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan HISOBI, pasien Covid-19 dengan penyakit obesitas cenderung memiliki risiko sakit yang lebih parah dari pasien dengan berat badan ideal.
"Harus melakukan kegiatan fisik dan olahraga. Makanan penting sekali bagi anak dan dewasa. Kalau bisa hindari makan camilan secara berlebihan," ujar Dicky.
Pembicara dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) I Gusti Lanang Sidiartha mengatakan konsumsi minuman manis lebih dari satu gelas sehari dapat memicu 3,2 kali risiko obesitas. Selain itu, konsumsi camilan tinggi meningkatkan risiko obesitas 1,5 kali.
"Lemak tubuh berkorelasi negatif dengan kegiatan olahraga dan berkorelasi positif dengan kegiatan nonton TV," katanya.
Dia mengatakan hal yang perlu diwaspadai selama pandemi Covid-19 aktivitas yang kurang disertai konsumsi makanan yang berlebihan.
"Antara jam makan siang dan makan malam, [kalau bisa] di sela itu diberikan air putih atau buah. Selama Covid-19 ini jangan siapkan makanan ringan dan softdrink di kulkas, tapi perbanyak buah dan air putih," ucapnya.
Direktur Kesehatan Keluarga (Kesga) Kementerian Kesehatan, Erna Mulati menambahkan saat pandemi perhatian orang tua lebih pada peningkatan nutrisi pada anak untuk peningkatan gizi.
Namun, aktivitas belajar anak usia sekolah secara online di rumah perlu mewaspadai penyediaan makanan siap saji yang berisiko terhadap obesitas.
"Peningkatan kapasitas orang tua dan pendidik terhadap nutrisi berimbang anak perlu ditingkatkan dan tinjau kembali makanan siap saji yang ada di rumah," ujar Erna Muliati.