Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini vaksinasi kian gencar dilakukan di seluruh dunia untuk menurunkan angka kasus virus corona. Namun, tes covid juga penting dilakukan untuk mengetahui siapa yang memiliki virus dan bertindak cepat untuk mengarantina orang lain yang mungkin berisiko terpapar.
Melansir dari Medical News Today, sebuah tim yang dipimpin oleh para peneliti dari University of Surrey di Guildford, Inggris, mengembangkan metode baru untuk menguji Covid-19. Tes ini menggunakan usap kulit yang merupakan prosedur noninvasif.
Tes ini menganalisis sekresi sebum yang ada di kulit. Sebum adalah zat berminyak yang diproduksi di kelenjar sebasea. Kelenjar minyak terletak tepat di bawah kulit. Sebum terdiri dari campuran lipid, termasuk trigliserida dan asam lemak.
Tes usap sebum bekerja dengan menganalisis kemungkinan perubahan yang disebabkan virus dalam tubuh.
“Pengambilan sampel sebum memiliki potensi untuk mendukung kedua kebutuhan dengan melihat apa yang virus lakukan terhadap kita, daripada mencari virus itu sendiri,” tulis para penulis studi tersebut yang dikutip Bisnis, Rabu (25/3/2021).
Menguji sekresi sebum untuk suatu penyakit bukanlah hal baru. Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi perubahan profil sekresi sebum para orang dengan penyakit Parkinson dan Diabetes tipe 1.
Tim memperoleh sampel dari 67 peserta yang dirawat di rumah sakit. Hasilnya, 37 dinyatakan negatif covid-19 dan 30 dinyatakan positif. Peneliti mengumpulkan sampel dengan mengusapkan kain kasa pada kulit punggung atas para partisipan.
“Sampel dapat dikumpulkan dengan mudah dan non-invasif melalui usapan lembut pada area kulit yang kaya akan sebum (misalnya wajah, leher, atau punggung),” tulis para peneliti.