Bisnis.com, JAKARTA - Stasiun televisi asal Korea Selatan, SBS, memutuskan untuk mencabut tayangan serial drama Joseon Exorcist setelah menayangkan dua episode akibat masalah representasi sejarah Korea Selatan di dalam drama tersebut.
"Karena kami menyadari akan keseriusan situasi saat ini, kami memutuskan untuk menghentikan kontrak siaran Joseon Exorcist dan membatalkan berbagai siaran yang akan datang," tutur SBS sebagaimana dikutip dari The Korea Times, Jumat (26/03).
SBS dilaporkan telah membayar hak cipta dari semua serial televisi tersebut dan proses produksi drama hampir rampung. Akan tetapi, SBS akhirnya memutuskan untuk mengambil tanggung jawab penuh sebagai jaringan televisi terestrial.
Drama Joseon Exorcist memiliki latar waktu di awal abad ke-15 selama masa pemerintahan Raja Taejong, raja ketiga dalam Dinasti Joseon pada 1392-1910. Dengan total 16 episode, drama ini tayang setiap Senin dan Selasa di SBS.
Cerita dari drama supernatural-fantasi ini akan berkisah pada kisah keluarga kerajaan dalam memerangi roh jahat. Aktor Jang Dong-yoon dan Kam Woo-sung akan mengambil peran utama, masing-masing sebagai Putra Mahkota Chungnyeong dan Raja Taejong.
Sejak rilis perdana pada Senin pekan ini, drama tersebut telah menuai sejumlah kritik dari para penonton karena mendistorsi sejarah Korea Selatan dan menggunakan properti bergaya China dalam sebuah pertunjukan periode yang menggambarkan berbagai tokoh sejarah yang sebenarnya.
Penonton juga mengkritisi berbagai adegan yang menunjukkan Raja Taejong yang sedang berhalusinasi membunuh seluruh penduduk Joseon dan putra mahkota, yang kemudian akhirnya menjadi Raja Sejong.
Adengan lainnya yang dikritik adalah ketika tokoh di dalam drama mengonsumsi minuman beralkohol khas China serta makan makananan khas China seperti pangsit, kue bulan, dan telur satu abad di sebuah lokasi yang merupakan bagian dari wilayah Joseon.
Para produser dari Joseon Exorcist telah meminta maaf secara terbuka kepada publik dan berjanji akan menghapus berbagai adegan yang dianggap kontroversial serta menunda proyeknya selama sepekan untuk membenarkan alur cerita.
Tetapi perdebatan mengenai drama tersebut terus berlanjut hingga masuk ke dalam situs komunitas daring dan membuat sejumlah sponsor drama dan kontrak periklanan mencabut kerja samanya dengan serial televisi tersebut.