Bisnis.com, JAKARTA - Untuk regenerasi para musisi Tanah Air, Idang Rasjidi, produser sekaligus musisi jazz ini mencari bakat-bakat terpendam ke berbagai daerah. Baru-baru ini ketika Idang tengah menghadiri even jazz internasional di Tulung Agung, dia bertemu dengan penyanyi muda Marsha Alya Zaha.
Tertarik dengan keunikan karater suara yang dimiliki penyanyi berusia 14 tahun tersebut, mendorong Idang untuk memproduseri dan membuatkan album berjudul Hanya Ilusi untuk Marsha, yang baru saja di luncurkan pada 14 Februari 2021.
“Sebagai produser kita benar-benar harus mencari bibit unggul yang kemudian harus ditanam, dirawat dan dilindungi hingga muncul menjadi tunas. Lalu biarkan dia bernyanyi sesuai karakternya dan menjadi dirinya sendiri hingga menjadi musisi yang berkarater dan dicintai para penggemarnya,” ujar Idang.
Memang saat ini cukup banyak penyanyi muda berbakat tetapi sebagai produser Idang lebih menyukai penyanyi yang berkarakter. Dia pun mengaku tidak memiliki strategi khusus untuk mendongkrak popularitas penyanyi yang berada di bawah naungannya.
“Biarkan semua mengalir begitu saja. Pengalaman saja, jika komposisinya bagus dan nyaman untuk dia, maka dia akan bisa membawakannya dengan baik dan ini pasti nanti akan membentuk pasarnya sendiri. Saya kira ini juga soal nasib dan tentu saja kerja keras,” tuturnya.
Selama masa pandemi ini, memang para musisi tidak dapat tampil langsung dihadapan para penonton ataupun penggemar karena adanya pembatasan sosial, tetapi Idang dan Marsha akan lebih memaksimalkan media digital dengan mempromosikannya melalui media sosial maupun platform musik streaming.
“Meski secara fisik ruang gerak terbatas tetapi kita tetap jangan berhenti berkarya dan harus tetap produktif di tengah situasi pandemi saat ini. Kami sudah merancang promosi dalam beberapa bentuk seperti melalui aplikasi maupun media sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Marsha mengaku senang mendapatkan kepercayaan dari Idang untuk menyanyikan sejumlah hasil karya ciptaan musisi jazz kawakan tersebut. Apalagi sebagai putri daerah, kesempatan tersebut tentu saja tidak akan disia-siakan.
“Awal pertemuan saat itu aku menjadi pengisi acara musik jazz dan ketika itu Pak Idang mau mengiringi saya, dan dari situ beliau terus mengajari saya hingga mengajak saya rekaman ke dapur rekaman di Bogor,” ujar gadis yang sering mengikuti berbagai ajang pencarian bakat ini.