Bisnis.com, JAKARTA - Selandia Baru akan menerapkan travel bubble atau gelembung perjalanan bebas karantina dengan Australia pada 18 April 2021. Namun, pelancong harus menanggung semua risiko sendiri ketika negara memberlakukan karantina sewaktu-waktu.
Dilansir dari Insider, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengungkapkan bahwa gelembung Trans-Tasman akan dibuka pada pukul 11:59 malam pada 18 April 2021.
Gelembung tersebut akan memungkinkan perjalanan bebas karantina antara Selandia Baru dan Australia, dan diyakini sebagai gelembung bilateral pertama dari jenisnya sejak pandemi Covid-19.
"Saya tidak tahu ada negara lain di dunia yang mempertahankan strategi eliminasi dan membuka diri dengan negara lain, jadi itu adalah hal yang luar biasa," katanya pada Selasa (6/4/2021).
Dia menjelaskan gelembung perjalanan antara Selandia Baru dan Australia tidak menutup kemungkinan membuat pelancong terjebak di negara lain jika karantina diterapkan kembali.
Pemerintah Selandia Baru, dia menekankan, tidak akan menawarkan bantuan kepada pelancong yang terjebak selama masa karantina ketika diberlakukan kembali.
Dia mengungkapkan gelembung perjalanan akan ditangguhkan jika sebuah kasus terdeteksi yang diyakini salah satu negara tidak mudah diatasi, dan penerbangan akan berhenti sepenuhnya jika beberapa kasus dilaporkan.
Ardern juga mencatat bahwa penguncian di satu negara bagian Australia tidak akan memengaruhi kemampuan orang dari negara bagian lain untuk bepergian antarnegara.
Kepala eksekutif Forum Pariwisata dan Transportasi Australia Margy Osmond mengungkapkan perkataan perdana menteri merupakan pesan yang sangat kuat bagi negara bagian untuk menyelesaikan sendiri.
"Kepada pemerintah untuk mempercepat peluncuran vaksin sehingga kami dapat membukanya lebih jauh," katanya.
Wisatawan tidak harus divaksinasi untuk dapat melakukan perjalanan, tetapi mereka tetap diharapkan untuk memakai masker saat terbang dan mengikuti sejumlah protokol kesehatan yang berlaku ketika mendarat.
Hingga saat ini, Australia telah memberikan sekitar 843.000 dosis vaksin Covid-19. Sementara Selandia Baru telah memberikan hampir 69.000 dosis.
Sekitar 40 persen dari semua perjalanan ke Selandia Baru berasal dari Australia pada 2019, dan turis Australia menyumbang sekitar US$2,7 miliar terhadap perekonomian.
Para ahli memuji penerapan strategi nol Covid-19 di kedua negara yang menekankan pengujian, pelacakan, dan isolasi warga untuk melacak penularan Covid-19 dengan benar di suatu negara.