Bisnis.com, JAKARTA - Tidak seperti obat, vaksin membutuhkan waktu untuk menghasilkan respons, atau memberikan kekebalan yang diharapkan.
Khusus untuk vaksin covid-19 Sinovac, disebutkan kekebalan atau antibodi muncul setelah 14 hari suntikan kedua diberikan.
Kini, dengan adanya mutasi baru virus corona, membuat mereka yang sudah disuntikpun merasa khawatir apakah tubuhnya sudah kebal dari serangan virus.
Untuk mengetahui antibodi dalam tubuh pasca suntik vaksin bisa dilakukan dengan melakukan tes antibodi. Di beberapa tempat, orang-orang yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi, seperti lansia, yang rentan terhadap kekebalan lemah juga disarankan untuk memeriksa apakah vaksin bekerja dengan baik atau tidak.
Antibodi adalah protein pelawan infeksi, yang diproduksi sebagai respons terhadap virus. Ini membantu tubuh Anda mengingat paparan dan mengenali virus. Dengan vaksinasi bisa meningkatkan respons kekebalan dengan meniru infeksi atau memasang antibodi pencegahan.
Ttes antibodi yang dilakukan pasca vaksinasi dapat menilai seberapa baik, atau seberapa besar kekebalan yang dimiliki seseorang.
Apa yang terjadi jika Anda tidak memiliki cukup antibodi?
Sesuai standar internasional, jumlah antibodi antara 10-1000 IU dianggap protektif. Para ahli mengatakan bahwa kekebalan yang didorong oleh vaksin dapat meningkat hingga 300 ketika seseorang diinokulasi.
Misalnya, mungkin ada orang yang terlindungi dengan baik tetapi memiliki komplikasi tertentu yang tidak membantu mereka membentuk antibodi yang diperlukan. Itu juga bisa terjadi pada orang-orang sedang berjuang melawan infeksi. Produksi antibodi yang lebih rendah, meskipun jarang juga kadang-kadang dikaitkan dengan ketidakcocokan genetik dan kromosom. Namun, itu tidak berarti vaksin tersebut mungkin tidak bekerja untuk Anda. Serupa halnya dengan mereka yang memiliki jumlah antibodi lebih tinggi.
Oleh karena itu, berapa pun hitungan yang Anda miliki, ketahuilah bahwa setiap orang akan sama-sama terlindungi dari virus.
Haruskah itu berarti Anda melakukan tes?
Di atas kertas, tes antibodi terdengar seperti ide yang bagus untuk mengukur respon imun sehubungan dengan vaksinasi. Tetapi tidak mutlak perlu untuk dilakukan. Kecuali Anda disarankan secara khusus, tes antibodi sebelum atau sesudah vaksinasi mungkin sebenarnya tidak diperlukan.
Beberapa ahli khawatir bahwa tes antibodi yang tersedia untuk umum saat ini mungkin tidak dapat secara spesifik memetakan antibodi yang dihasilkan oleh vaksin.
Bagi mereka yang memilih untuk tes antibodi, para ahli menyarankan untuk tidak sepenuhnya bergantung pada hasil tes. Karena kekebalan alami dengan COVID membingungkan dan mungkin berkurang.
Selama Anda mendapatkan dua dosis tepat waktu, mengikuti semua tindakan pencegahan yang diperlukan dan mempraktikkan kebersihan dasar, Anda akan memiliki perlindungan yang cukup dari virus mematikan.
Pengujian antibodi dapat menjadi alat yang dapat digunakan dengan baik di tingkat publik untuk memastikan keefektifan vaksin. Namun, kemanjuran, yang mengacu pada penurunan persentase penyakit, atau seberapa baik suatu vaksin bekerja melawan infeksi hanya dapat ditentukan dalam pengujian klinis.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun