Zoom Video Communications, Inc. Meskipun teknologi telah berkembang, masih ada beberapa kendala yang akan ditemukan selama koneksi virtual. /zoom.us
Fashion

Kenapa Setelah Gunakan Zoom Jadi Sangat Lelah? Ini penjelasan Pakar

Janlika Putri Indah Sari
Selasa, 13 April 2021 - 16:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkan Anda merasa sangat lelah setiap kali selesai menggunakan aplikasi Zoom? Jika demikian, Anda tidak sendirian. Banyak pula yang merasakan kelelahan akibat Zoom dan kerap disebut kelelahan virtual.

Kelelahan yang dirasakan setelah melakukan panggilan video atau konferensi apa pun di zoom bukan diagnosis formal, tetapi sangat nyata adanya.

Melansir dari healthline, Selasa (13/4/2021), seorang master of social work (MSW) Krystal Jagoo mengatakan bahwa gejala kelelahan itu disebabkan pada peningkatan tuntutan kognitif dari komunikasi konferensi video.

"Meskipun teknologi modern membantu agar tetap terhubung saat pandemi Covid-19, namun itu juga membawa arti yang sama sekali baru pada frasa dunia digital," kata Jagoo.

Kelelahan berbasis pekerjaan bukanlah hal baru, terutama bagi orang-orang yang bekerja dalam bidang pelayanan.

Selain stres terkait pekerjaan, pandemi telah menyebabkan kesehatan mental hampir semua orang menurun. Namun, kebanyakan dari pekerja dituntut terus bekerja seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Pandemi telah mempengaruhi banyak kehidupan. Wajar jika interaksi kerja juga terpengaruh.

Tanda-tanda umum dari kelelahan bisa meliputi kelupaan dan kesulitan berkonsentrasi, kesulitan menjaga hubungan dengan orang yang dicintai, frustrasi dan mudah tersinggung dengan rekan kerja. Kemudian tanda pada gejala fisik seperti ketegangan otot, nyeri, kelelahan, dan insomnia.

Lalu apa gejala dari kelelahan zoom? Kelelahan setelah Zoom memiliki kemunculan yang sangat mirip, perbedaan utamanya adalah faktornya diakibatkan dari kejenuhan secara keseluruhan. Hal itu dikaitkan dengan penggunaan pertemuan virtual yang berlebihan.

Ada beberapa faktor yang membuat rapat virtual terasa melelahkan. Otak Anda harus bekerja lebih keras untuk membaca ekspresi wajah orang dan memecahkan kode nada melalui layar komputer.

Meskipun ini bukan sesuatu yang Anda sadari, dibutuhkan lebih banyak upaya untuk melakukan percakapan melalui Zoom daripada di kehidupan nyata.

"Saat terlibat dalam interaksi semacam itu, orang perlu menciptakan ilusi kontak mata sambil memproses komunikasi verbal mereka secara mental," kata Jagoo.

Meskipun teknologi telah berkembang, masih ada beberapa kendala yang akan ditemukan selama koneksi virtual. Ini dapat membebani kemampuan Anda untuk menafsirkan kata-kata lawan bicara.

Kemudian, ada beberapa ekspektasi yang sangat aneh yang muncul saat bekerja dari rumah. Beberapa perusahaan mengharuskan karyawannya berpakaian seolah-olah akan bekerja. Ada pula larangan bagi karyawan menerima telepon di kamar mereka.

Berjalan cepat ke ruang konferensi ketika Anda di kantor adalah satu hal yang biasa. Namun bila tiba-tiba mempersiapkan diri di rumah untuk rapat tim yang tidak terduga sama sekali berbeda.

Karena beberapa gangguan tersebut terkadang kehidupan pribadi Anda turut muncul rapat. Ini bisa terasa sedikit memalukan atau membebani.

Sebelumnya, menyeimbangkan pekerjaan dengan hidup Anda memang cukup sulit, tetapi bekerja dari rumah menambahkan lapisan baru pada tantangan tersebut.

Untungnya, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengambil kembali kendali dan tidak merasa begitu terkuras setelah rapat Zoom.

Jangan ragu untuk keluar dari rapat yang tidak bisa Anda hadiri atau tonton rekamannya nanti. Ketika Anda memang harus melakukan panggilan video, Jagoo menyarankan untuk beristirahat bila memungkinkan.

Jika Anda merasa diri Anda mulai tersesat atau tidak mendengarkan, bilang pada grup tersebut dengan kalimat sederhana 'Saya akan menonaktifkan video karena ini membuat saya lebih mudah untuk mendengarkan'.

Satu bagian sulit tentang pertemuan Zoom adalah ekspektasi profesionalisme. Anda mungkin merasa takut hanya dengan melihat pemberitahuan Zoom karena mengaitkannya dengan keharusan merapikan latar belakang, memaksakan senyum, atau tegang saat mendengar seseorang berurusan dengan masalah konektivitas internet.

Setiap lingkungan kerja sedikit berbeda, tetapi jika Anda terkadang memiliki kemampuan untuk mematikan kamera, lakukanlah.

Jagoo juga menyarankan untuk meluangkan waktu untuk menilai apakah konferensi video diperlukan. Anda memiliki kendali atas penjadwalan Zoom untuk kesehatan mental Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro