Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan dan dokter berlomba untuk menemukan vaksin virus corona (Covid-19) untuk melindungi manusia dari infeksi dan jumlah kematian akibat virus varian baru.
Hasil awal dari sebuah penelitian terhadap petugas kesehatan menunjukkan satu dosis CoronaVac, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan China, masih sekitar 50 persen efektif melawan gejala Covid-19 di Brazil, dimana lebih dari tiga perempat kasus baru terjadi.
Meskipun efektivitas vaksin lebih rendah dari vaksin Covid-19 yang dibuat dengan messenger RNA (mRNA) yang mencapai 90 persen, cukup baik untuk mengurangi penyebaran virus di Brazil.
Selain itu, Sinovac mungkin juga memberikan perlindungan yang jauh lebih besar terhadap penyakit lainnya serta mengurangi risiko kematian terhadap kasus Covid-19. Itu terlihat dalam uji coba dosis yang dilakukan di Brazil dan negara lain.
Menurut lembaga Brazil, sebuah penelitian telah dikembangkan oleh Institut Butantan Biomedis Brazil, menunjukkan vaksin corona yang berasal dari China efektif melindungi terhadap virus Covid-19 dengan interval yang lebih lama dari dosis kedua.
Penelitian ini dipublikasikan pada Social Science Research Network (SSRN) dan diserahkan ke jurnal medis The Lancet untuk ditinjau kembali. Data yang terdiri 12.396 peserta menunjukkan bahwa tingkat kesembuhan vaksin ini meningkat menjadi 62,3 persen ketika dosis diberikan pada interval 21 hari atau lebih.
“Penelitian ini membenarkan tentang apa yang telah kami umumkan sekitar tiga bulan lalu dan memberi kepercayaan besar tentang efektifitas yang diberikan oleh vaksin tersebut,” kata Dimas Covas, direktur institut kepada Brazil TV GloboNews.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa CoronaVac efektif melawan P1, varian yang diketahui adalah varian yang sangat mudah menularkan yang muncul di Amazonas pada November.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun