Suasana konferensi pers persiapan penayangan film Pulau Plastik di Bali karya Visinema Picture, Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC./Bisnis-Luh Putu Sugiari
Entertainment

Angkat Isu Sampah, Film Pulau Plastik Tayang Perdana di Bali 

Luh Putu Sugiari
Minggu, 18 April 2021 - 17:15
Bagikan

Bisnis.com, DENPASAR - Film Pulau Plastik garapan Visinema Picture berkolaborasi dengan Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC akan segera tayang di Bali.

Film dokumenter ini hadir dengan mengangkat isu tentang sampah plastik.  

Film Pulau Plastik mengajak seluruh stakeholder untuk menjadi bagian dari solusi mengurangi timbunan sampah plastik sekali pakai.

Tujuannya agar masa depan bumi yang ditinggali anak cucu nanti tetap terjaga dengan baik, ujar VP Marketing & Promotions, Content & Entertainment Business, Visinema Pictures Chyntia Kartika Sari.

Angkat Isu Sampah, Film Pulau Plastik Tayang Perdana di Bali 

Suasana konferensi pers persiapan penayangan film Pulau Plastik di Bali karya Visinema Picture, Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC./Bisnis-Luh Putu Sugiari

Penayangan film ini, sambungnya, dimulai dari Pulau Dewata pada 22 - 25 April 2021. Dilanjutkan penayangan di Surabaya, Yogyakarta, Makassar, dan Pelambang pada 26 April - 1 Mei 2021. Kemudian 29 April - 8 Mei 2021 di wilayah Jabodetabek dan Bandung. 

"Sebenarnya rencana tayang film ini sudah hampir 1 tahun belakangan, hanya saja kami sedang mencari momen yang pas. Sehingga tayangan perdana tepat pada hari bumi, bulan ini," kata Chyntia, Minggu, (18/4/2021).

Menurut Chyntia, film ini berbeda dengan empat seri Pulau Plastik lainnya. Dalam seri kali ini lebih mengangkat dari sisi humanis. Selain aksi yang ditampilkan, juga ada alasan bagi penonton kenapa harus peduli dengan gerakan tolak plastik sekali pakai. 

Produser Film Pulau Plastik Lakota Moira menuturkan cerita film ini dimulai dari Bali karena banyak dampak negatif yang terlihat dari pesatnya industri pariwisata yang sering mengorbankan lingkungan.

Dia percaya Bali punya banyak kebijakan lokal yang dapat menjadi solusi bagi masalah ekologis, begitu juga dengan daerah-daerah lain di Indonesia. 

"Tapi lewat Bali yang dianggap sebagai jendela internasional bagi Indonesia, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa banyak masyarakat Indonesia peduli terhadap isu lingkungan dan sudah bergerak dengan kebijakan lokalnya masing-masing.” tuturnya.

Chief Operating Officer Kopernik Ewa Wojkowska menambahkan bahwa film Pulau Plastik bertujuan membangun kesadaran komunitas tentang masalah sampah plastik.

Film ini juga bermaksud mengajak semua orang untuk terlibat secara aktif dalam mendukung terjadinya perubahan dan solusi. 

Sutradara film Pulau Plastik Dandhy Laksono berharap film ini dapat ditonton seluas mungkin, meskipun untuk sementara penayangannya masih di kota-kota tertentu. 

"Semoga animo penonton dapat mengubah keadaan sehingga semakin banyak kota yang bisa menonton film ini, karena skala masalah yang kita hadapi terkait sampah plastik yang digambarkan di film ini merata di seluruh kota, bahkan di pelosok kampung hingga pedalaman,” kata Dandy.  

Tiza Mafira Protagonis dalam film Pulau Plastik mengungkapkan film ini menggambarkan dengan jelas bagaimana masyarakat dari berbagai kota di Indonesia sudah muak dengan sampah plastik, dan siap membawa semangat perubahan.

Pesan ini diharapkan dapat menebar inspirasi untuk beraksi, mendukung kebijakan pemerintah yang sudah berjalan, dan mendorong kebijakan yang belum berjalan.

"Film ini diharapkan dapat menjadi alat untuk mendorong semua pihak melakukan perubahan, yaitu menolak penggunaan plastik sekali pakai," jelas Tiza.

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro