Baquette
Kuliner

Prancis Ajukan Baguette di Daftar Kekayaan Budaya UNESCO

Janlika Putri Indah Sari
Senin, 19 April 2021 - 11:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Baguette, roti ikonik dari Prancis akan segera bergabung di daftar kekayaan budaya UNESCO.

Prancis telah menominasikan baguette untuk dimasukkan dalam daftar warisan budaya takbenda PBB.

Di daftarkannya roti tersebut menjadi situs warisan dunia bertujuan untuk melindungi tradisi, pengetahuan, dan keterampilan agar tidak hilang seiring berjalannya waktu.

Setiap tahunnya, ada sekitar 10 miliar baguette dikonsumsi di Prancis menurut situs data Planetoscope.
Namun sekitar 20.000 toko roti telah tutup sejak tahun 1970. Penutupan toko dikarenakan pembeli lebih memilih membeli di supermarket yang lebih besar dan modern. Dan baguette tersebut biasanya tidak dibuat menggunakan metode tradisional.

Melansir dari bbc.com, para pembuat roti di Prancis mengatakan bila dengan terdaftar di UNESCO akan melindungi seni yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Serta akan melindungi baguette dari penjiplak global.

"Gelar ini akan menghibur pembuat roti dan mendorong generasi berikutnya," kata Mickael Reydellet yang telah memiliki delapan toko roti.

Para pembuat roti resah bila baguette tradisional digantikan oleh baguette yang dibuat dengan mesin secara masal dan dijual di supermarket. Ada kekhawatiran seni baguette yang dibuat secara tradisional bisa hilang.

"Tugas pertama yang kami minta dari seorang anak adalah pergi membeli baguette dari toko roti. Kami berhutang pada diri kami sendiri untuk melindungi kebiasaan ini, " kata Dominique Anract, presiden federasi pembuat roti.

Roti pipih dari Iran dan Kazakhstan telah masuk dalam daftar UNESCO, bersama dengan seni memutar pizza di Neapolitan.

Namun Baguette menghadapi dua saingan. Pertama dari atap berlapis seng di Paris dan festival anggur Biou d'Arbois.

Baguette melawan dua saingan lain dari Paris yaitu dari atap berlapis seng di Paris dan festival anggur Biou d'Arbois di wilayah Jura.

UNESCO akan mengumumkan keputusannya pada akhir 2022.

Data terakhir yang telah masuk daftar adalah festival lentera di Korea Selatan, budaya sauna di Finlandia, dan kompetisi potong rumput di Bosnia dan Herzegovina

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro