Bisnis.com, JAKARTA -- Inggris menambahkan India ke dalam 'daftar merah' perjalanannya setelah terjadi lonjakan kasus virus Corona di negara tersebut.
Pemberlakuan kebijakan pembatasan perjalanan oleh pemerintah Inggris tersebut keluar tidak lama setelah Perdana Menteri Boris Johnson membatalkan perjalanannya ke New Delhi.
Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan kepada parlemen bahwa pihaknya telah membuat keputusan yang sulit.
"Namun penting untuk menambahkan India ke daftar merah," katanya seperti dilansir dari Times of India, Selasa (20/4/2021).
Dia mengatakan bahwa pemerintah harus menghadapi kritik karena menunda keputusan, sambil menunggu perjalanan Johnson.
Pembatasan perjalanan baru akan mulai berlaku pada Jumat (23/4/2021), dan semua kedatangan dari India akan dilarang kecuali warga negara Inggris dan Irlandia.
Menurut aturan baru, baik itu warga negara Inggris atau orang asing yang tinggal di Inggris, harus membayar sejumlah besar uang untuk karantina di hotel yang disetujui pemerintah selama 10 hari sekembalinya mereka dari negara yang tercantum dalam 'daftar merah'.
Selain India, Inggris juga memasukan Pakistan dan Bangladesh dalam daftar merahnya.
Untuk diketahui, pada Senin, pemerintah Inggris dan India memutuskan untuk membatalkan kunjungan Johnson ke India.
Kunjungan tersebut akan menjadi kunjungan luar negeri penting pertama Johnson sejak dia berkuasa pada 2019.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedua pemerintah berbunyi, "Mengingat situasi virus korona saat ini, Perdana Menteri Boris Johnson tidak akan dapat melakukan perjalanan ke India pekan depan."
Sekretaris kesehatan juga menginformasikan bahwa total 103 kasus varian India telah diidentifikasi di Inggris hingga sekarang.