Buah Apel. Satu apel berukuran sedang menawarkan 4,4 gram ke arah RDA Anda sebesar 25 gram. /Bisnis.com-Janlika
Health

5 Kandungan Baik yang Terdapat Pada Buah Apel

Janlika Putri Indah Sari
Senin, 26 April 2021 - 15:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Buah apel sangat berguna sebagai camilan sehat dan bergizi. Apel adalah pilihan yang tepat dan praktis dimasukkan ke dalam hidangan harian dalam berbagai aktivitas.

Buah yang sarat vitamin, mineral, serat, dan antioksidan tersebut memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menangkis virus dan infeksi serta penyakit lain.

Melansir dari eatthis.com, Senin (26/4/2021), penelitian 2015 menunjukkan bahwa sebagian kecil orang dewasa yang hidup dengan kebiasaan mengkonsumsi apel membutuhkan lebih sedikit resep dokter. Itu artinya mereka yang rutin mengonsumsi apel jauh lebih sehat daripada yang tidak.

Berikut adalah 5 kandungan baik yang terdapat pada buah apel:

1 Quercetin

Apel kaya akan sumber fitokimia seperti quercetin yang dikenal dengan efek antioksidan dan antiradang. Kandungan tersebut membantu mengatur respons imun. Radikal bebas tidak hanya merusak sel tetapi juga mengaktifkan gen yang memicu peningkatan respons peradangan.

Peradangan kronis dikaitkan dengan banyak penyakit serius dan masalah kesehatan. Tetapi, penelitian telah menunjukkan bahwa quercetin dapat mengurangi penanda peradangan. Khususnya apel merah yang tinggi flavonoid.

Oleh karena itu, jangan mengupas kulit apel atau akan kehilangan manfaat kesehatan tersebut. Quercetin hanya ditemukan di kulit apel.

2. Flavonoid

Apel juga memiliki sejumlah flavonoid lain, seperti catechin, epicatechin, procyanidin, phloridzin, coumaric acid, chlorogenic acid, dan gallic acid, yang memiliki manfaat inflamasi dan sistem kekebalan tubuh. Faktanya, jika dibandingkan dengan buah populer lainnya, apel memiliki tingkat aktivitas antioksidan tertinggi kedua dan proporsi fenolat bebas tertinggi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa jenis fitokimia ini mengatur respons inflamasi dan kekebalan, sekaligus melindungi tubuh dari stres oksidatif.

Perlu diingat, bahwa flavonoid dalam apel sebagian besar terkonsentrasi di kulit, dan cenderung lebih tinggi pada varietas berwarna merah gelap.

3. Pektin

Tahukah Anda bahwa sebagian besar sistem kekebalan tubuh terletak di saluran pencernaan ? Itu berarti menjaga mikrobioma tetap sehat dan seimbang adalah kunci untuk memastikan tubuh siap melawan infeksi.

Apel dapat membantu mendukung kesehatan usus karena menyediakan jenis serat larut tertentu yang disebut pektin. Pada sebuah studi pada 2010 menemukan, bahwa ketika wanita mengonsumsi dua apel dalam sehari mereka meningkatkan bakteri baik di usus hanya dalam dua minggu.

Menurut sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan di Frontiers of Microbiology, satu apel mengandung hampir 100 juta sel bakteri baik.

Penelitian juga menemukan bahwa apel organik tampaknya memiliki keunggulan dibandingkan apel yang ditanam secara konvensional, karena menawarkan lebih banyak jenis bakteri baik.

4. Vitamin C

Bukan rahasia lagi bahwa vitamin C adalah salah satu pertahanan terbaik bagi tubuh dalam hal menangkal flu dan penyakit lainnya. Namun, yang mungkin tidak di sadari adalah bahwa vitamin tersebut memainkan banyak peran berbeda dalam meningkatkan sistem kekebalan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa hanya dengan mengonsumsi lebih banyak vitamin C, dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam darah hingga 30 persen. Dan dalam jangka panjang dapat membantu pertahanan tubuh untuk mencegah peradangan.

Ulasan pada 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa vitamin C juga memperkuat penghalang epitel terhadap patogen dan melindungi sel tubuh dari stres oksidatif lingkungan. Satu buah apel besar mengandung sekitar 10,3 mg vitamin C yang mungkin kelihatannya tidak banyak, tetapi apel itu menyediakan 11,4 persen dari RDA.

Selain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa aktivitas antioksidan dalam satu porsi apel atau 100 gram setara dengan 1.500 miligram vitamin C. Sebuah apel mentah dengan kulit pada kemasannya mengandung vitamin C 115 persen lebih banyak daripada apel yang dikupas.

5. Serat Larut

Satu apel berukuran sedang menawarkan 4,4 gram ke arah RDA Anda sebesar 25 gram. Sebuah studi Universitas Illinois 2010 menemukan bahwa serat larut yang ditemukan dalam apel mengubah kepribadian sel kekebalan dari pro-inflamasi menjadi anti-inflamasi.

Faktanya, tikus yang diberi makan serat larut hanya setengah yang alami sakit dari kelompok lainnya, dan pulih 50 persen lebih cepat setelah para ilmuwan menyebabkan penyakit pada mereka semua.

Penulis penelitian mengklaim bahwa alasan efek itu adalah karena serat larut memicu peningkatan produksi protein anti-inflamasi yang disebut interleukin-4.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro