Bisnis.com, JAKARTA - Selama ini, kaum perempuan banyak yang khawatir terkena toksoplasma, karena jika terjangkit penyakit ini dapat mengakibatkan gangguan kesuburannya. Namun, tenyata bukan hanya wanita saja yang bisa dijangkiti penyakit yang disebabkan tooksoplasma ini, lelaki juga punya risiko yang sama.
Toksoplasma Gondii ini merupakan jenis hewan bersel satu yang dapat ditemukan diseluruh dunia, penyakit akibat dari reaksi protozoa ini disebut sebagai toxoplasmosis yang dikategorikan ke dalam zoonesis, yakni penyakit yang ditularkan dari hewwan ke manusia.
Mulanya, protozoa Toxoplasma Gondii ini ditemukan pada hewan pengerat dengan jenis Ctenodactly gondii pada tubuh seekor kelinci di laboratorium Tunisia juga Brazil. Beberapa tahun lamanya, tepatnya pada 1970 daur hidup parasit ini semakin jelas, ketika ditemukan daur pengembangbiakannya pada kucing.
Dalam klasifikasinya sebagai zoonesis, maka diperlukan kehati-hatian supaya tidak tertular penyakit ini. Proses penginfeksian yang dilakukan parasit itu melalui tiga cara: Pertama, lewat makanan seperti daging, buah-buahan dan sayur yang terkontaminasi oleh toxoplasma gondii. Kedua, melalui transfusi darah. Ketiga, lewat transplantasi organ tubuh.
Adapun bahaya yang mengintai perempuan yakni saat proses kehamilan. Ketika proses kehamilan bayi dalam kandungan diketahui terinfeksi toxoplasma gondii maka kemungkinan yang terjadi adalah kecacatan bawaan hingga keguguran pada bayi di dalam kandungan. Adapun kecacatan bawaan yang terjadi pada anak seperti terjadinya hidrosefalus dan mikrosefalus, juga beberapa terjadi gangguan penglihatan.
Namun saat penularan terjadi sebelum ibu mengandung, kondisi bayi akan terlindungi sebab ibunya telah membentuk sebuah kekebalan atau antibodi. Ada juga sebuah istilah yang dikenal congenital transmision yakni kondisi di mana perempuan hamil dan baru terinfeksi toksoplasma selama kehamilan.
Sebagai informasi toksoplasma gondii berada dalam bentuk utama seperti Ookista, tachizoit dan bradizoit. Perbedaan antar bentuk-bentuk yang disebutkan tadi adalah Ookista hanya terbentuk dalam usus inang definitif yakni kucing, di mana Ookista dikeluarkan bersamaan tinja kucing dalam ukura mikro dengan lebar antara 9 sampai 11 newmeter dan panjang 11 sampai 14 newmeter.
Ketika prosesnya samapai tertelan oleh manusia atau hewan lainnya, protozoa ini akan berkembang menjadi Trofozoit, bentuknya seperti bulan sabit. Jenis ini paling dapat berkembang lebih cepat daripada jenis yang lainnya.
Gejala yang ditimbulkan ketika terjangkit toksoplasma gondii tersebut sulit untuk disadari sedari dini. Sebab, gejala yang dimunculkan sangat ringan, misalnya saja gejala yang timbul seperti influenza, perasaan lelah dan lemas, demam biasa dan paling sering salah didiagnosis malah sebagai gejala tuberkolosis.