Bisnis.com, JAKARTA – Peran internet sebagai penghubung antara konsumen dengan penyedia jasa memungkinkan pencarian segala jenis kebutuhan melalu platform digital, termasuk kebutuhan berwisata.
Peluang ini membuka kesempatan yang luas khususnya untuk sektor ekonomi kreatif, terlebih lagi bagi bisnis yang bergerak di bidang pariwisata.
Untuk memanfaatkan momentum digitalisasi ini, travel startup lokal, Kemanayo, yang berdiri sejak Januari 2021 menawarkan pendekatan yang berbeda untuk mengatur perjalanan dan liburan.
Baca Juga Wisata Jogja: Ini Lokasi Andalan Selama Libur Lebaran Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan |
---|
Platform berbasis website dan mobile app ini menyediakan produk berupa berbagai macam itinerary atau rencana perjalanan tematik.
CEO Kemanayo Rizal Azhar mengatakan perkembangan industri pariwisata pasca pandemi adalah personalisasi.
"Kami ingin memudahkan traveler dalam berlibur dan membantu mereka menghemat waktu pencarian destinasi wisata. Sehingga membuat perjalanan dan kunjungan yang dilakukan ketika berlibur menjadi lebih berkualitas,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (27/4/2021).
Di Kemanayo, setiap itinerary berisikan panduan travel lengkap, built-in digital map sebagai penunjuk arah, detail kegiatan yang dapat dilakukan, serta rekomendasi dari kontributor perjalanan untuk bisa menikmati suatu destinasi secara lebih dekat dan personal.
Informasi tambahan seperti spot foto hingga tips dan trik juga tersedia untuk memberikan pengalaman yang mengesankan bagi konsumen.
Survei Rakuten Insight menunjukkan bahwa pengguna platform perjalanan online di Indonesia mencapai 52 perjalanan per November 2020.
Penggunaan platform perjalanan online ini kebanyakan didominasi aktivitas reservasi perjalanan dan penginapan. Tak hanya itu, platform tersebut juga hanya menyoroti suatu destinasi wisata tertentu dan kurang fokus pada susunan rencana perjalanan yang komprehensif sehingga masih banyak potensi pariwisata lokal di suatu daerah yang belum dioptimalkan.
Lebih lanjut, studi yang dikeluarkan oleh McKinsey mengenai sektor pariwisata setelah terdampak pandemi menunjukkan cara industri travel bangkit dari krisis pandemi adalah dengan memperhatikan perubahan sikap dan preferensi wisatawan lewat mikro segmentasi, salah satunya adalah dengan pengalaman personal dalam berwisata.
Peran Kemanayo, jelas Rizal, lebih kepada penghubung dan akselerator untuk mensinergikan kontribusi dari berbagai stakeholders di industri pariwisata, menjembatani antara informasi, data dan permintaan pasar; melalui travel contributors yang dapat menjadi sumber informasi bagi destinasi yang belum terekspos di tingkat daerah.
Untuk setiap paket itinerary yang telah disusun dan berhasil terjual, travel contributor akan mendapatkan penghasilan dengan pembagian hasil hingga sebesar 50 persen dari setiap itinerary travel contributor yang terjual.
Pemandu wisata, komunitas, travel blogger dan jurnalis serta masyarakat luas pada umumnya dapat membuat, menjual dan mendapatkan atau membeli berbagai pilihan itinerary di Kemanayo.
Selain itu, pelaku bisnis dan UMKM juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memasarkan layanan dan produk mereka kepada traveler melalui rangkaian itinerary yang mereka buat dan pasarkan di Kemanayo.