Bisnis.com, JAKARTA--Setelah setahun menderita karena Covid-19, New York muncul kembali dengan pembaruan fasilitas yang semakin apik untuk menarik para wisatawan.
Melansir dari lonelyplanet, New York City & Company sebagai organisasi pemasaran dan biro pengunjung kota tersebut baru-baru ini mengumumkan pendekatan multi-lapisnya untuk membuka kembali bar dan restoran yang meredupkan lampu di Broadway karena imbas Covid-19.
Dorongan besar untuk membuka kembali kota datang dalam bentuk investasi kampanye pemasaran senilai $ 30 juta, yang diumumkan oleh Walikota New York, Bill de Blasio melalui konferensi pers online.
“Pariwisata menyumbang ratusan ribu pekerjaan di kota ini, dan membangun pemulihan bagi kita semua untuk menyambut wisatawan kembali ke tujuan perjalanan terbesar di dunia,” kata de Blasio melalui siaran pers.
“Inisiatif NYC Reawakens akan menunjukkan kepada wisatawan di mana pun bahwa kota New York tidak hanya siap untuk menjadi tuan rumah. Tapi juga menciptakan kota yang lebih adil, lebih baik, dan lebih hidup daripada sebelumnya," tambah de Blasio.
Presiden dan CEO New York City & Company, Fred Dixon mengatakan bila New York sangat hidup dan berkembang.
“Kota ini ditentukan oleh energinya yang tak terbatas, semangatnya, dan kegembiraannya,” ujarnya melalui video yang direkam sebelumnya selama konferensi pers online.
Dalam hal restoran, itu berarti tidak hanya memperbolehkan makan di luar ruangan tetapi juga mengembangkannya menjadi kafe luar ruangan yang lengkap seperti yang sering ditemukan di jalanan Paris atau Milan.
Saat ini, kapasitas makan di dalam ruangan mencapai 50 persen. Lalu bar serta restoran tetap buka hingga tengah malam.
CEO Union Square Hospitality Group, Danny Meyer mengatakan, industri tersebut telah menggunakan seluruh kekuatan kewirausahaan yang tersedia selama setahun terakhir untuk mempelajari cara melayani di luar ruangan untuk pertama kalinya.
"Kehidupan kota sedang dipertontonkan. Kelezatan kuliner dipamerkan. Kami terbuka untuk bisnis dan sangat menyenangkan melihat jalanan penuh,” ungkap Meyer.
Menurut siaran pers NYC & Company, diperkirakan 36,4 juta orang akan melakukan perjalanan ke kota New York pada 2021. Angka tersebut memulihkan lebih dari 50 persen dari rekor 66,6 juta pengunjung yang berkunjung pada 2019.
Dan ketika mereka tiba, pengunjung akan melihat banyak perubahan yang dilakukan pada sistem transportasi New York. Di antara yang terbesar adalah desain ulang terminal B di Bandara LaGuardia di Queens.
Terminal baru itu memiliki 35 gerbang baru dan hampir 50 toko dan restoran yang tersebar di seluruh penjuru. Bandara Newark Liberty juga hampir menyelesaikan renovasi baru-baru ini. Aula Kereta Moynihan adalah pusat transportasi kota terbaru di kota New York.
Bekas Gedung Kantor Pos James A. Farley merupakan perluasan dari Penn Station dan akan melayani pelanggan LIRR dan Amtrack.
NYC Ferry juga menambahkan rute baru dan perhentian tambahan rute diperluas layanan ke lima wilayah. Sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di dunia, New York perlahan-lahan mulai membuka kembali museum terkenalnya seperti Museum Sejarah Alam, galeri seni seperti Guggenheim dan kebun binatang seperti Kebun Binatang Bronx. Dan memungkinkan kapasitas 50 persen pada 26 April.
Kemudian di jalan Broadway, beberapa siap untuk beroperasi kembali musim semi. Sementara mayoritas yang menerima imbas paling berat menunggu sampai awal musim gugur untuk membuka pintu mereka.
Sektor hotel, yang hancur selama pandemi, perlahan-lahan hidup kembali dengan 116 hotel baru yang akan dibangun untuk tahun 2021.
Walikota bersama dengan semua yang terlibat dalam sektor pariwisata New York berharap kota tersebut akan pulih. Dan kembali menyambut jutaan orang di jalanan yang ramai, tempat makan yang menarik, dan semua lampu yang terang.