Bisnis.com, JAKARTA- Dokter Adaninggar memaparkan beberapa bukti ilmiah terbaru yang menunjukkan penularan covid-19 secara airborne (udara), bahkan lebih dominan dibanding penularan dari kontak langsung droplet dan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Mengutip dari unggahan di instagram pribadinya, berikut 8 bukti penularan Covid-19 melalui udara (airborne) yang dikutipnya dari Lancet.
1. Penularan masif di kegiatan acara (events)
Dalam sebuah acara, satu orang bisa menulari puluhan hingga ratusan orang sekaligus. Selain itu, angka reproduksi dasar virus meningkat
2. Penularan di Hotel Karantina
Penularan terjadi dalam 1 hotel padahal pengunjung tidak pernah kontak langsung satu sama lain
3. Penularan dari orang presimtomatik/asimtomatik
Penularan bisa terjadi meskipun seseorang tidak batuk/bersin karena bernapas dan berbicara terbukti juga menghasilkan droplet infeksius
4. Risiko penularan lebih tinggi di ruangan tertutup (indoor)
Risiko penularan lebih tinggi pada lokasi indoor dibandingkan outdoor dan bisa dikurangi dengan adanya ventilasi indoor yang baik
5. Terjadi penularan di rumah sakit
Penularan tetap bisa terjadi di rumah sakit meskipun sudah menggunakan APD, karena penggunaannya lebih melindungi dari penularan droplet bukan aerosol
6. Ditemukannya virus Sars-CoV2 hidup di udara
Pada percobaan laboratorium, SARS CoV-2 tetap infeksius selama 3 jam di udara dengan waktu paruh 1,1 jam. Ditemukannya virus SARS CoV-2 hidup di udara kamar dan dalam mobil orang yang terinfeksi Covid-19
7. Ditemukannya virus SARS CoV-2 di filter udara
Ditemukanya virus SARS CoV-2 di filter udara dan pipa-pipa bangunan RS pasien covid, lokasi yang hanya bisa dijangkau oleh aerosol
8. Penularan pada hewan melalui saluran udara
Penularan covid dari hewan yang sakit kepada hewan yang tidak sakit, yang kandangnya terpisah dan hanya dihubungkan dengan saluran udara.