Bisnis.com, JAKARTA - Kelenjar getah bening termasuk bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia yang berfungsi untuk melawan infeksi, baik disebabkan oleh bakteri, virus, dan lain sebagainya, memiliki bentuk bulat yang dilingkupi oleh kapsul jaringan ikat.
Tidak hanya itu, kelenjar getah bening ini menyimpan sel daya tahan tubuh seperti sel darah putih. Dalam kondisi normalnya, kelenjar getah benih memiliki ukuran sebesar biji kacang, namun jika membengkak bisa berukuran dari sebesar buah ceri sampai ke ukuran yang lebih besar.
Kelenjar getah bening terdapat pada beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, dagu belakang telinga, leher, pangkal paha, dan pada bagian belakang kepala. Jika kelenjar getah bening membengkak maka itu berarti terjadinya infeksi, dan pembengkakan tersebut bermaksud sebagai tanda kalau ada infeksi tersebut.
Pembengkakan kelenjar getah bening atau yang disebut dengan Lymphadenopathy, yaitu kondisi ketika kelenjar getah bening mengalami pembesaran.
Setelah membengkak lebih dari dua minggu dan/atau disertai dengan ukurannya yang membesar, kemudian demam yang tidak juga kunjung mereda, berkeringat pada saat malam hari, berat badan yang turun, dan diikuti dengan sakit tenggorokan hingga susah menelan atau bernafas.
Lalu apa sih penyebab kelenjar getah bening tersebut? Telah disebutkan tadi, hal ini bisa terjadi karena adanya infeksi atau virus yang bergolongan ringan merupakan salah satu faktor yang paling sering menyebabkan kebengkakan pada kele jar getah bening.
Beberapa contoh penyebab infeksi ringan tersebut yaitu, karena demam kelenjar, pilek, infeksi tenggorokan, radang amandel, infeksi gigi, infeksi pada telinga, dan infeksi kulit (Selulitis). namun pada infeksi yang sering terjadi pemicu pembengkakan kelenjar bisa terjadi karena campak, kanker, HIV/AIDS, rubella, lupus, artritis reumatoid, sarkoidosis, dan tuberkolosis.