Suntikan vaksin virus corona atau Covid-19 bisa menjadi pencegahan dan menurunkan risiko penularan virus yang lebih serius./ilustrasi
Health

Pencegahan Covid-19, Program Vaksinasi Kurangi Risiko Kematian Akibat Virus Corona

Novita Sari Simamora
Rabu, 12 Mei 2021 - 19:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Program vaksin virus corona mampu mengurangi gejala serius pada pasien. Vaksinasi ini juga  menjadi program pencegahan kematian akibat Covid-19.

Mengutip dari survei University of Maryland dan Facebook yang dilakukan pada 10 Januari hingga 31 Maret 2021, maka diperoleh hasil yang menggembirakan. Sebanyak 80,8 persen bersedia menerima vaksin virus corona atau Covid-19.

Oscar Primadi, Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa data yang akurat sangat penting dalam upaya penanggulangan Covid-19 dan formulasi kebijakan yang tepat untuk vaksin Covid-19.

“Kami sangat senang melihat laporan yang positif dari Covid-19 Symptom Survey yang menyatakan bahwa keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun dari 28,6 persen menjadi 19,2 persen selama periode Januari-Maret 2021 ini,” seperti dikutip dari laman Kemenkes, Rabu (12/5/2021).

Oscar menilai bahwa terjadi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin Covid-19. Program vaksin virus corona berjalan dengan baik dan semakin tinggi pula motivasi masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penularan virus corona.

Adapun Covid-19 Symptom Survey ini dijalankan oleh Program Gabungan Metodologi Survei University of Maryland dengan kemitraan bersama Facebook. Pengumpulan data survei dilakukan oleh University of Maryland dengan mengedepankan dan menjaga privasi semua responden. Selain responden dari Indonesia, orang-orang dari 200 negara dan negara bagian juga turut berpartisipasi dalam survei yang dilakukan diluar platform Facebook ini.

Survei ini dilakukan dengan mengedepankan privasi koresponden dan merupakan salah satu survei yang kami lakukan untuk membantu upaya penanggulangan COVID-19.

Kemenkes mengharapkan survei tersebut dapat dikirim langsung ke peneliti, untuk membantu mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh pandemi. 

“Saya juga berharap agar pihaknya dapat terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tidak hanya di tahun ini, namun seterusnya,” ujar Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia.

Laporan Survei Gejala COVID-19 untuk Indonesia ini menganalisis data dari 178.988 responden dalam periode 10 Januari – 31 Maret 2021. Temuan dari survei ini memberikan rincian demografis dari keraguan vaksin COVID-19 yang dilaporkan sendiri, alasan keraguan, sumber informasi terpercaya, dan perilaku utama seperti pemakaian masker dan jarak sosial di negara ini.

“Sebagai salah satu survei vaksin COVID-19 terbesar di Indonesia, luasnya hasil dari survei ini sangat berharga seiring dengan upaya kami untuk mengatasi dampak terburuk pandemi ini bagi masyarakat Indonesia dan memastikan ketersediaan vaksin bagi semua melalui intervensi berbasis bukti,” tutup Oscar.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro