Bisnis.com, JAKARTA - Memiliki berat badan yang ideal merupakan impian bagi sebagian orang. Berat badan yang ideal dapat berbeda untuk setiap orang karena beberapa faktor yang berbeda.
Faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut termasuk usia, rasio otot-lemak, tinggi badan, jenis kelamin, dan bentuk tubuh.
Memiliki tubuh yang ideal juga dapat menjadi salah satu indikator kondisi kesehatan tubuh. Seseorang yang memiliki berat badan berlebihan mempunyai risiko terkena penyakit.
Berikut beberapa rangkuman metode atau cara yang bisa Anda lakukan untuk menghitung berat badan yang ideal.
1. Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) merupakan cara umum untuk menentukan apakah seseorang memiliki berat badan yang ideal atau tidak. Metode BMI mengaitkan tinggi badan sebagai perhitungan.
Berdasarkan National Institutes of Health (NIH) terdapat beberapa kategori BMI:
- BMI kurang dari 18,5 berarti seseorang kekurangan berat badan.
- BMI yang ideal antara 18,5 dan 24,9.
- BMI antara 25 dan 29,9 berarti kelebihan berat badan.
- BMI lebih dari 30 menunjukkan obesitas.
Untuk menghitung berat badan ideal dengan metode BMI, Anda bisa mengecek di link ini:
2. Rasio Pinggang dan Pinggul
Metode yang dapat disebut Waist-to-Hip Ratio (WHR) merupakan perhitungan dengan membandingkan ukuran pinggang dengan pinggul.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang memiliki lebih banyak lemak tubuh di sekitar bagian tengah tubuh lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular (CVD) dan diabetes. Artinya, semakin tinggi ukuran pinggang dibandingkan dengan pinggul, maka semakin besar risikonya.
Metode WHR merupakan salah satu alat pengukuran berat badan yang berguna untuk menghitung apakah seseorang memiliki berat badan dan ukuran yang sehat.
Cara menghitung:
- Ukur lingkar pinggang pada bagian yang paling sempit, biasanya tepat di atas pusar.
- Bagilah ukuran ini dengan ukuran di sekitar pinggul Anda pada bagian terlebarnya.
Sebagai contoh, jika pinggang Anda sebesar 28 inci dan pinggulnya 36 inci, mereka akan membagi 28 dengan 36. Hasilnya adalah 0,77.
Melansir dari Medicalnewstoday, berikut indikator dan batasan hasil perhitungan WHR terhadap risiko penyakit kardiovaskular (CVD).
Pada pria
- Di bawah 0,9: Risiko masalah kesehatan kardiovaskular rendah.
- Dari 0,9 hingga 0,99: Risikonya sedang.
- Pada 1.0 atau lebih: Risikonya tinggi.
Pada wanita
- Di bawah 0,8: Risikonya rendah.
- Dari 0,8 hingga 0,89: Risikonya sedang.
- Pada 0,9 atau lebih: Risikonya tinggi.
3. Mengukur Rasio Pinggang dan Tinggi
Metode Waist-to-Height Ratio (WtHR) atau Rasio Pinggang dan Tinggi merupakan cara lain untuk mengukur berat badan ideal termasuk untuk mengukur risiko penyakit jantung, diabetes.
Untuk menghitung WtHR, Anda perlu membagi ukuran pinggangnya dengan tinggi badannya. Jika jawabannya 0,5 atau kurang, kemungkinan besar mereka memiliki berat badan yang sehat.
Berdasarkan penelitian dari Plos One, peneliti menyimpulkan bahwa metode WtHR adalah prediktor kesehatan dan harapan hidup yang lebih baik daripada BMI.