Bisnis.com, JAKARTA - Body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan dan mengomentari penampilan fisik orang lain. Perilaku ini sama saja dengan tindakan bullying. Alasan orang yang melakukan body shaming (body shamer) beragam, mulai dari ingin mencairkan suasana, mengundang gelak tawa, iseng belaka, hingga memang ingin menghina.
Body shaming bisa terjadi secara langsung ataupun secara tidak langsung, misalnya di media sosial. Perilaku ini juga bisa terjadi di kalangan mana pun, pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan, body shaming juga bisa terjadi dalam hubungan percintaan, keluarga, atau lingkar pertemanan.
Sayangnya, pelaku body shaming sering kali tidak sadar akan perlakuannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang sering dilakukan oleh body shamer:
1. Sering mengomentari fisik orang lain
2. Membahas atau menjelekkan bentuk tubuh seseorang sebagai usaha untuk terlihat lucu di depan orang banyak
3. Sering menilai seseorang berdasarkan penampilannya
4. Menghakimi keputusan orang lain tentang pilihan yang diambil untuk tubuhnya
5. Menganggap normal atau bahkan ikut menimpali ketika ada orang yang mengejek atau berkomentar soal penampilan fisik
6. Dampak dan Cara Menghentikan Body Shaming
Body shaming bukanlah perilaku yang bisa dianggap sepele atau dimaklumi. Berikut adalah dampak buruk body shaming bagi korbannya:
1. Menurunkan rasa percaya diri
2. Menimbulkan gangguan mental, seperti depresi
3. Menimbulkan gangguan makan, seperti bulimia atau binge eating
4. Meningkatkan risiko terjadinya obesitas
5. Meningkatkan risiko bunuh diri