Virus corona varian delta plus/istimewa
Health

Seberapa Bahaya Covid-19 Varian Delta? Ini Kata Dr. Anthony Fauci

Anissa Putri
Kamis, 17 Juni 2021 - 15:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Virus Covid-19 varian Delta menjadi varian paling banyak menyebar yang menyebabkan kasus baru virus Corona di India sejak April 2021.

Kini, World Health Organization (WHO) melaporkan varian Delta telah menyebar di 80 negara. Varian Delta Covid-19 secara ilmiah dikenal sebagai garis keturunan B.1.617.2 yang pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Desember 2020 di India.

Baru-baru ini, ada kekhawatiran terutama di Inggris dan Amerika Serikat bahwa varian Delta dapat menimbulkan gelombang Covid-19 baru sehingga menghambat upaya nasional dan internasional untuk melonggarkan pembatasan pandemi.

Dr. Anthony S. Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), telah memperingatkan negara mana pun yang memiliki varian Delta agar waspada dengan adanya lonjakan infeksi Covid-19. Apalagi, jika warga negara tersebut sebagian besar belum divaksinasi.

“Kami telah melihat bahwa ketika varian delta menyebar di antara orang-orang yang tidak divaksinasi, itu bisa menjadi dominan dengan sangat, sangat cepat,” kata Dr. Anthony seperti dilansir dari medicalnewstoday.com, Kamis (17/6/2021).

Lantas, Seberapa Menularkah Varian Delta?
Wendy Barclay, profesor virologi dan kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London di Inggris, menjelaskan bahwa varian Delta sekitar 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alfa. Ini terjadi karena beberapa mutasi kunci pada protein lonjakan, yang memungkinkan virus untuk menembus dan menginfeksi sel sehat.

“Varian delta memiliki dua mutasi penting dalam protein lonjakannya, atau set mutasi, salah satunya ada di situs pembelahan furin. Menurut kami, cukup penting untuk kebugaran virus di saluran napas.” ucapnya.

Dia menuturkan virus yang muncul di Wuhan kurang optimal dalam hal itu, jadi menular tetapi mungkin tidak sebaik itu. Varian alfa mengambil satu langkah untuk meningkatkannya dengan mutasi tertentu. Sementara varian Delta telah membangunnya dan mengambil langkah kedua yang lebih besar, menuju peningkatan mutasi itu.

Apakah Gejala Infeksi Varian Delta Berbeda?
Data yang dikumpulkan oleh para ilmuwan Inggris juga menunjukkan gejala utama infeksi virus Covid-19 varian Delta SARS-CoV-2 berbeda dibandingkan dengan yang dialami saat terinfeksi varian sebelumnya.

Dengan demikian, gejala utama infeksi varian Delta adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek.

Mengingat data tentang peningkatan transmisibilitas delta, beberapa ilmuwan telah menyarankan bahwa ini dapat meningkatkan risiko gelombang Covid-19 lebih lanjut. Varian Delta dapat secara signifikan meningkatkan risiko rawat inap dengan Covid-19.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro