Virus corona varian delta plus ada di Indonesia/istimewa
Health

Cegah Varian Covid Delta Mengganas di Indonesia, Ini Program Pemerintah

Meuthia Novianthree Nafasya
Senin, 21 Juni 2021 - 18:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah bersama Kementerian Kesehatan RI saat ini masih terus gencar melakukan vaksinasi secara maksimal dengan upaya mampu menekan penyebaran Covid-19 termasuk varian baru yakni Delta atau B1617.2.

Dilansir dari medicalnewstoday.com, Dr. Gottlieb memberikan peringatan bahwa risiko penyebaran varian delta lebih terlihat sangat signifikan pada negara yang warganya sebagian besar masih belum melakukan vaksinasi.

“Saya pikir di bagian negara di mana Anda memiliki sedikit vaksinasi terutama negara bagian selatan. Negara yang memiliki beberapa kota di mana tingkat vaksinasi masih rendah akan ada risiko yang didapatkan akibat dari varian baru delta,” kata dr. Gottlieb, Senin (21/6/2021).

Selanjutnya ia juga menyarankan untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 demi menekan penyebaran virus yang kian melonjak. Vaksin yang disahkan oleh World Health Organization (WHO) tampak mampu bertahan dengan baik terhadap varian baru yang muncul.

“Vaksin mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna) tampaknya sangat efektif untuk melawan varian ini. Vaksin virus dari Johnson & Johnson dan AstraZeneca juga tampak efektif sekitar 60 persen. Vaksin mRNA sekitar 88% efektif melawan. Kami memiliki itu untuk mengendalikan dan mengalahkan virus dengan menggunakan vaksin yang ada,” tambahnya.

Masih melansir medicalnewstoday.com, Prof. Andrew Pollard, Director Oxford Vaccine Group dan juga salah satu pemimpin uji coba vaksin Oxford menjelaskan bahwa tidak akan sulit untuk memodifikasi vaksin mRNA dan vector virus untuk mencocokan varian yang baru muncul.

“Untuk vaksin mRNA dan vector virus ini relatif mudah karena hanya perlu mensintesis sedikit DNA baru dalam uji coba dan kemudian memasukkannya ke dalam vaksin baru,” kata Prof. Andrew Pollard.

Johnson & Johnson melaporkan hasil uji klinis fase tiga yang menunjukkan kemanjuran keseluruhan sebesar 66% dalam mencegah Covid-19 sedang hingga parah pada semua lokasi uji klinis. 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro