Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Johnson & Johnson diklaim menawarkan proteksi yang lebih lama, dibandingkan dari yang diantisipasi oleh para ilmuwan.
Lebih dari 12 Juta orang Amerika yang divaksinasi dengan Johnson & Johnson, berdasarkan studi baru dari perusahaan itu menunjukan vaksin sekali sekali dosis itu dapat menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap varian delta.
Penemuan ini didapatkan dengan melakukan pengujian di laboratorium, dimana peneliti menganalisis 10 darah orang yang divaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson dalam sekali dosis, lalu mengujinya kembali dengan berbagai varian yakni delta.
Dari hasilnya, menemukan bahwa vaksin tersebut dapat bekerja untuk melawan varian baru yang disebut dengan “titer antibodi penetral” dan indikasi lain dari respons sistem kekebalan.
"Studi yang baru diumumkan hari ini memperkuat kemampuan vaksin Johnson & Johnson COVID-19 untuk membantu melindungi kesehatan orang-orang secara global," kata Dr. Paul Stoffels, wakil ketua komite eksekutif dan kepala petugas ilmiah di Johnson & Johnson, yang dikutip dari ABC News.
Berdasarkan dari data sebelumnya, terdapat keraguan seperti vaksin Pfizer dan Moderna yang memiliki kemungkinan akan bertahan dalam varian delta, para ahli juga khawatir bahwa vaksin Johnson & Johnson tidak akan efektif jika hanya mencakup satu dosis.
Namun, Direktur Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin di Beth Israel Deaconess, Dr. Dan Barouch yang membantu dalam memimpin penelitian, mengatakan kepada ABC News bahwa dengan sekali dosis hal itu memungkinkan, karena vaksin J&J menginduksi antibodi penetralisir.
Dr. Barouch juga menambahkan bahwa temuan lainnya yang meyakinkan adalah orang yang divaksinasi dengan Johnson & Johnson memiliki respons sistem kekebalan yang kuat hingga delapan bulan kemudian.
Faktanya, Barouch mengatakan temuan lain yang meyakinkan dari penelitian ini adalah bahwa orang yang divaksinasi dengan suntikan Johnson & Johnson tampaknya memiliki respons sistem kekebalan yang kuat hingga delapan bulan kemudian.
Dilansir dari New York Times, berdasarkan pernyataan dari perusahaan, vaksin ini juga lebih efektif dalam melawan varian Delta dibandingkan varian Beta.
Berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), vaksin ini direkomendasikan bagi orang yang telah berumur diatas 18 tahun.
Sama seperti kemungkinan efek samping vaksin umumnya, pada lengan anda akan merasakan rasa sakit, kemerahan atau pembengkakan. Namun untuk yang Anda rasakan di tubuh yakni sakit kepala, nyeri otot, demam, mual, panas dingin, dan kelelahan. Efek ini merupakan normal dikarenakan badan sedang membangun antibodi, dan akan segera hilang dalam beberapa hari.