Virus varian delta menyebar di udara
Health

Bahaya Varian Delta dan Pencegahannya

Ni Luh Anggela
Rabu, 14 Juli 2021 - 15:34
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran varian delta yang begitu cepat ditambah perilaku masyarakat yang masih abai dengan protokol kesehatan menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid di Indonesia.
 
Dosen fakultas kedokteran Universitas Indonesia, sekaligus dokter spesialis paru dari RSUI, dr Gatut Priyonugroho, Sp.P mengatakan, varian-varian ini adalah virus yang sama, hanya saja ada sedikit perbedaan mutasi. WHO dan CDC memasukkan varian delta sebagai Variant of High Consequence dimana varian ini terbukti  menurunkan efektivitas pencegahan dan upaya medis.
 
Beberapa data dari Skotlandia dalam jurnal The Lancet mengenai perbandingan virus delta vs non-delta menyebutkan risiko rawat inap untuk varian delta hampir 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan varian non-delta. Kemudian, untuk orang yang sudah divaksin, untuk varian delta lebih banyak melakukan rawat inap dibandingkan dengan non-delta.
 
Tetapi menurut Gatut, orang yang divaksin tetap lebih baik daripada orang yang tidak divaksin.
 
“Vaksin ini tujuannya kalau bisa mencegah Covid, menurunkan risiko terkena Covid. Kalaupun kena Covid, mudah-mudahan gejalanya ringan. Kalaupun kena yang berat, mudah-mudahan kematiannya lebih kecil,” kata Gatut dalam webinar Mengenal Lebih Dekat Covid-19 Varian Delta.
 
Berdasarkan data dari Skotlandia, efektivitas vaksin dalam mencegah Covid untuk varian delta dan non- delta sama-sama menurun.
 
Gatut menyatakan varian delta merupakan varian yang konsisten, sehingga apapun vaksinnya, efektivitasnya berkurang.
 
“Tapi karena ada efektivitas sekian persen, jadi divaksin lebih baik daripada tidak sama sekali,” tegasnya.
 
Apabila dilihat dari jumlah virus, varian delta memiliki jumlah virus yang lebih banyak dari varian non-delta, sehingga diduga lebih menular.
 
Gatut juga menambahkan jika seseorang pernah terinfeksi Covid (non-delta) kemudian divaksin, antibodi orang tersebut naik sekitar 3.000an. Namun jika orang tersebut pernah terinfeksi Covid varian delta, sesudah vaksin antibodinya tidak naik banyak, kira-kira hanya seperlimanya saja.
 
Karena itu, varian delta menjadi lebih berbahaya jika dibandingkan non-delta.
 
Meskipun berbahaya, varian delta masih bisa dideteksi dan masih bisa di cegah. Ada empat pencegahan yang bisa Anda terapkan. Pertama primer, dimana Anda harus menjaga kesehatan, jangan sampai jatuh sakit dan menerapkan protokol kesehatan.
 
Kedua, sekunder, jika Anda sudah tertular namun belum ada keluhan, segera melapor ke faskes untuk dilakukan skrining.
 
Ketiga, tersier, jika Anda sudah tertular dan muncul keluhan, segera tekan dampaknya dengan rawat jalan atau rawat inap.
 
Terakhir, kuartener, menghindari hal yang tidak bermanfaat atau menambah bahaya seperti “mencoba obat-obatan yang diklaim sebagai terapi Covid padahal belum ada penelitiannya, menghirup sesuatu dan sebagainya,” kata Gatut.

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro