Seorang petugas medis memegang vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Careggi, Florence, italia, Minggu (27/12/2020)./Antara-Reuters
Health

BPOM Terbitkan EUA Vaksin Pfizer, Ini Efek Samping Setelah Disuntik

Meuthia Novianthree Nafasya
Jumat, 16 Juli 2021 - 13:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) lima jenis vaksin yakni CoronaVac Sinovac-Biofarma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. 

Pfizer akan datang secara bertahap ke Indonesia sepanjang 2021. Hal tersebut merupakan hasil dari kesepakatan antara Kementerian Kesehatan (kemenkes) dengan PT. Pfizer Indonesia dan Biotech. 

“Kami menyampaikan berita baik untuk satu jenis vaksin lagi agar bisa digunakan di Indonesia. Ini merespons kesepakatan yang sudah berjalan antara Kemenkes dengan PT Pfizer Indonesia dan Biontech, vaksin pfizer akan datang sepanjang 2021,” kata Penny Lukito, Kepala BPOM. 

Vaksin Pfizer dapat diberikan pada anak-anak usia 12 tahun ke atas. Vaksin diberikan dengan dosis 0.3 ml dengan dua kali penyuntikkan dalam rentang waktu tiga minggu. 

“Pemberian dua dosis vaksin komirnati dalam selang 3 minggu menghasilkan respons imun yang baik. penilaian terhadap data mutu vaksin komirnati telah dilakukan tentunya sama dengan semua vaksin yang sudah dievaluasi badan pom adalah mengacu pada pedoman mutu vaksin secara internasional, dan hasilnya telah memenuhi pada persyaratan pada mutu vaksin,” kata Penyy Lukito. 

Berdasarkan uji klinis fase ketiga menunjukkan efikasi komirnati usia 16 tahun adalah 95,5 persen. Kemudian, pada pasien anak-anak usia 12 hingga 15 tahun adalah sebesar 100 persen.

Kajian yang dilakukan BPOM bersama dengan penilai Covid-19 dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menghasilkan keamanan vaksin Pfizer dapat ditoleransi pada kelompok usia yang sering mengalami efek samping. 

Efek samping yang paling umum terjadi yakni nyeri pada lengan yang disuntik, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam. 

“Tentunya beberapa kajian sudah kami lakukan bersama tim ahli, tadi Komite penilai vaksin Covid-19 dan ITAGI, dikaitkan dengan aspek keamanan dan efikasi dari vaksin ini. Hasilnya menunjukkan secara umum keamanan vaksin ini dapat ditoleransi pada kelompok usia kejadian reaksi yg paling sering, antara lain nyeri pada tempat suntikkan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendiri, dan demam,” kata Penny Lukito.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro