Bisnis.com, JAKARTA - Dengan bertambahnya usia, risiko terkena kanker prostat meningkat.
Menurut penelitian, pria berusia 65 tahun ke atas menyumbang sekitar 60% dari semua diagnosis kanker prostat. Sangat jarang bagi pria terkena kanker prostat sebelum usia 40 tahun.
Kanker prostat awalnya muncul sebagai gejala saluran kemih bagian bawah (LUTS), seperti Benign Enlargement of Prostate (BEP) tetapi ketika bermetastasis dapat muncul dengan sakit punggung, patah tulang, obstruksi saluran kemih, nyeri dubur dan gagal ginjal kronis (CRF).
Dilansir dari Times of India, mencegah kanker prostat mungkin sulit jika Anda memiliki faktor risiko ini, tetapi skrining dini dan sering dapat membantu memastikan bahwa jika Anda terkena kanker, didiagnosis dan diobati sesegera mungkin.
Dengan memperbaiki pola makan Anda dan membuat perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, berhenti merokok dan minum dll juga telah terbukti mengurangi risiko perkembangan dan perkembangan kanker prostat, memungkinkan pria dengan kanker prostat untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
Mungkin ada pilihan pengurangan risiko lain, seperti obat-obatan, bagi mereka yang memiliki risiko sangat tinggi terkena kanker prostat. Dalam hal ini, konsultasi dengan dokter disarankan untuk mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk menghindari masalah kesehatan serius lainnya.
Setelah Anda berkonsultasi dengan dokter dengan masalah prostat Anda, beberapa penyelidikan dan tes harus dilakukan untuk mengetahui masalah tersebut sehingga pengobatan yang tepat dapat dimulai. Diagnosis kanker prostat meliputi Pemeriksaan pra-rektal langsung (DRE), Biomarker seperti PSA (antigen spesifik prostat), antigen membran spesifik prostat (PSMA), PCA3, AMACR, Sel T yang beredar Studi genom dll, MP-MRI (MRI Multiparametrik ), PSMA-PET CT seluruh tubuh dan TRUS (USG Trans-rektal) prostat dengan biopsi yang menegaskan diagnosis, stadium klinis dan penilaian.
Dokter Anda menggunakan informasi dari tes ini untuk menetapkan stadium kanker Anda dan meresepkan obat yang sesuai.
Sementara itu, dikutip dari Halodoc, berikut tips yang bisa kamu aplikasikan sebagai cara mencegah kanker prostat:
1. Mengonsumsi Makanan "Merah"
Tomat, semangka, dan makanan bernuansa merah cerah lainnya mengandung antioksidan yang kuat yang disebut lycopene. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi buah dan produk berbasis tomat memiliki risiko lebih rendah mengidap kanker prostat ketimbang mereka yang tidak. Menurut penelitian dari American Institute for Cancer Research mengatakan bahwa, semakin merah sebuah tomat maka semakin tinggi kadar lycopene-nya sehingga sangat disarankan untuk dikonsumsi.
2. Mengganti Junk Food dengan Sayur dan Buah
Nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam buah dan sayuran dapat menurunkan risiko terkena kanker prostat. Sayuran hijau mengandung senyawa yang membantu tubuh memecah zat-zat penyebab kanker prostat yang disebut karsinogen. Diet kaya gizi juga dapat memperlambat penyebaran kanker. Para ahli kesehatan sangat menyarankan para pria mengurangi asupan junk food dan menggantinya dengan mengonsumsi buah-buahan serta sayuran.
3. Kedelai dan Teh Hijau
Pakar nutrisi menyarankan untuk mengonsumsi segelas teh hijau setiap pagi sebagai awalan yang baik untuk mencegah kanker. Selain teh hijau, makanan yang mengandung kacang kedelai juga aktif dan efektif untuk mencegah kanker. Beberapa contohnya adalah tahu, buncis, dan kacang hijau.
4. Minum Kopi
Minum empat sampai lima cangkir kopi setiap hari ternyata juga dapat menurunkan kemungkinan kanker prostat. Bahkan, minum tiga cangkir kopi dapat menurunkan risiko kanker prostat sebesar 11 persen. Walaupun kopi memang sangat disarankan untuk mencegah kanker prostat, tetapi asupannya juga jangan berlebihan. Kopi yang dianjurkan juga kopi yang direbus, tidak instan dan menggunakan gula secukupnya saja.
5. Mengganti Lemak Hewani dengan Lemak Nabati
Ada hubungan yang cukup signifikan antara konsumsi lemak hewani dengan peningkatan risiko kanker prostat. Selain daging, lemak hewani juga bisa ditemukan dalam bentuk mentega dan keju. Melihat risiko tersebut, disarankan untuk mengganti konsumsi lemak hewani dengan beberapa pilihan seperti minyak zaitun ketimbang mentega, buah untuk mendapatkan manisnya permen, sayuran segar dan bukan makanan kemasan, kacang kedelai dan bukan keju, serta tidak terlalu lama memasak daging yang bisa menghasilkan karsinogen.
6. Olahraga secara Rutin
Kelebihan berat badan ataupun obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat yang agresif. Karenanya olahraga yang teratur dapat membantumu mempertahankan berat badan yang sehat termasuk peningkatan massa otot dan metabolisme tubuh lebih baik. Ada beberapa jenis olahraga yang disarankan, seperti bersepeda, lari, dan renang. Memvariasikan jenis latihan dapat menjadi salah satu upaya untuk membuat kamu tidak bosan melakukan olahraga yang itu-itu saja.