Actemra
Health

Dekan FKUI Ungkap Stok Obat Tocilizumab untuk Terapi Covid-19 Kosong

Mia Chitra Dinisari
Senin, 26 Juli 2021 - 08:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Dekan FKUI Ari Fahrial Syam mengungkapkan kesulitan mendapatkan obat jenis Tocilizumab untuk terapi covid-19.

Diungkapkan di akun twitternya, dia mengatakan ini merupakan pengalaman pribadinya sebagai dokter dalam mencari obat tersebut.

Padahal, katanya, obat efektif menghambat&menangani sindrom badai sitokin terutama pada pasien covid-19.

"Tocilizumab, stoknya kosong. Case report ini pengalaman pribadi. Padahal obat ini efektif menghambat dan menangani sindrom badai sitokin," tulisnya.

Tocilizumab adalah obat jenis antibodi monoklonal dan antagonis reseptor IL-6 untuk menghambat IL-6.

Dikutip dari laman Farmaplus.Kemkes.go.id, juga terlihat jika stok obat itu kosong. Selain Tocilizumab, data di web stok obat itu juga terlihat stok remdesivir juga kosong.

Sementara itu, stok obat Immunoglobulin hanya ada 13.

Sedangkan obat yang masih banyak stoknya adalah Favipiravir yakni sebanyak 10 juta.

Berikut perinciannya.

Dekan FKUI Ungkap Stok Obat Tocilizumab untuk Terapi Covid-19 Kosong

Berdasarkan rekomendasi 5 anggota profesi dokter, Tocilizumab dianjurkan untuk pengobatan pasien gejala parah.

Menurut rekomendasi mereka, Tocilizumab dengan dosis 8 mg/kgBB single dose atau dapat diberikan 1 kali lagi dosis tambahan jika gejala memburuk atau tidak ada perbaikan dengan dosis yang sama. Jarak pemberian antara dosis pertama dan kedua yakni 12 jam, dengan maksimal pemberian 800 mg per dosis.

Tocilizumab sendiri sudah diatur harga eceran tertingginya oleh kemenkes dengan harga sebagai berikut. Untuk Tocilizumab 400 mg/20 ml infus, Rp5,71 juta 9 dan Tocilizumab 80 mg/4 ml infus, Rp1,16 juta.

Sementara itu, Perhimpunan Reumatologi Indonesia (Indonesian Rheumatology Association, IRA) yang selama ini telah menggunakan TCZ sebagai bagian dari terapi pada penyakit reumatik autoimun bermaksud menyampaikan informasi tentang obat tersebut dan kehati-hatian yang perlu di perhatikan dalam penggunaanya.

Dikutip dari Alomedika, Tocilizumab merupakan agen antibodi monoklonal humanisasi yang sebagian besar digunakan untuk mengobati rheumatoid. Selain itu, tocilizumab juga diindikasikan untuk arteritis temporal atau giant cell arthritis, juvenile idiopathic arthritis, dan cytokine release syndrome. Di Indonesia, tocilizumab digunakan sebagai terapi rheumatoid artritis dan juvenile idiopathic arthritis pada anak diatas usia 2 tahun.

Tocilizumab merupakan rekombinan dari antibodi manusia monoklonal dari subkelas IgG1 dan antagonis reseptor interleukin-6 (IL-6). IL-6 ditemukan terlibat dalam berbagai patogenesis penyakit inflamasi reumatik autoimun, termasuk rheumatoid arthritis. Tocilizumab berikatan dengan kedua reseptor IL-6 yaitu reseptor soluble dan reseptor membran IL-6 sehingga menghambat sinyal IL-6 yang mengakibatkan penurunan produksi mediator inflamasi.

Berbagai penelitian sedang dilakukan untuk menilai efikasi obat ini terhadap COVID-19. Mekanisme yang mendasari rasional pemakaian tocilizumab pada COVID-19 adalah didapatkan tingginya konsentrasi interleukin-6 (IL-6) yang menyebabkan terjadinya badai sitokin. FDA sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat tocilizumab untuk pasien COVID-19 dewasa dan anak yang berusia 2 tahun ke atas pada kriteria klinis tertentu, tetapi tidak untuk pasien rawat jalan.

Efek samping tocilizumab dapat bersifat ringan hingga berat. Efek samping yang dapat terjadi adalah nyeri kepala, infeksi saluran napas atas, gastritis, hipertrigliseridemia, leukopenia, perforasi gaster, peningkatan enzim transaminase, dan reaktivasi infeksi virus, seperti hepatitis B dan herpes zoster.

Tocilizumab dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini karena dapat menyebabkan reaksi anafilaksis hingga kematian. Kondisi lain yang menjadi pertimbangan sebelum memulai terapi tocilizumab adalah adanya infeksi aktif, neutropenia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hepar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro