Bisnis.com, JAKARTA – Penyebaran virus Covid-19 varian Delta di Indonesia kian mengganas. Lantas, apakah masyarakat membutuhkan booster atau dosis ketiga vaksin Covid-19?
Vaksin Covid-19 telah menjadi kewajiban saat ini. Namun, kasus infeksi varian Delta menambah keraguan dan skeptisisme seputar vaksin virus Corona. Para ahli telah mulai membahas perlunya booster atau vaksin dosis ketiga lantaran dapat bekerja untuk memperkuat kemanjuran.
Sementara itu, banyak ahli menegaskan vaksin menjadi satu-satunya solusi praktis untuk krisis Covid-19. Namun, mereka mengamati bahwa vaksin tidak sepenuhnya efektif terhadap varian baru atau varian Delta.
Para ilmuwan dan ahli sedang memperluas cakrawala dan sedang dalam pembicaraan untuk mengembangkan 'penguat' atau booster vaksin Covid-19 demi memastikan kemanjuran yang lebih tinggi. Tembakan booster adalah dosis vaksin tambahan yang memberikan perlindungan lebih baik terhadap virus Covid-19.
Mengingat bahwa varian baru cenderung muncul sesekali. Karena itu, individu yang divaksinasi lengkap tetap berisiko, bahkan setelah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Direktur All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) Dr. Randeep Guleria mengatakan tampaknya semua orang mungkin membutuhkan dosis booster vaksin karena seiring berjalannya waktu kekebalan cenderung turun.
Ada kekebalan yang berkurang dan ia ingin semua orang memiliki dosis booster vaksin yang akan mencakup berbagai varian yang muncul.
“Kami akan memiliki vaksin generasi kedua yang akan lebih baik dalam hal kekebalan yang diberikan, mencakup varian baru dan memiliki kemanjuran yang lebih baik secara keseluruhan. Jejak suntikan vaksin booster sudah berlangsung," ucap Dr. Randeep Guleria seperti dikutip dari timesofindia.indiatimes.com, Senin (26/7/2021).
Menurut Dr. Guleria, semua orang memerlukan dosis booster vaksin Covid-19 hingga akhir tahun ini. Meski demikian, dia menilai setelah seluruh populasi divaksinasi maka langkah selanjutnya adalah memberikan dosis booster.
Sebelumnya, kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia Soumya Swaminathan mengatakan bahwa tidak ada cukup bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa suntikan booster vaksin Covid-19 mungkin terbukti efektif setelah vaksinasi.
“Kami tidak memiliki informasi yang diperlukan untuk membuat rekomendasi tentang perlu atau tidaknya booster kepada seluruh orang,” kata Swaminathan.
Menurut Swaminathan, panggilan seperti itu ‘prematur’. Sementara itu, hal yang paling rentan di masyarakat justru belum menerima vaksin dosis pertama.
Drug Controller General of India (DCGI) telah memberikan izin untuk melakukan uji klinis untuk suntikan booster ketiga kepada Bharat Biotech pada bulan April 2021.
Menurut laporan, sementara hasil uji coba pertama, yang dilakukan pada Mei akan keluar pada Agustus, hasil uji coba kedua diharapkan akan keluar pada November 2021.