Bisnis.com, JAKARTA — Di antara berbagai gejala Covid-19, ruam di jari kaki atau dikenal dengan Covid Toes termasuk di antaranya.
Gejala ini menjadi menjadi perhatian banyak peneliti di berbagai negara.
Karena penelitian masih berlangsung, belum ada penyebab khusus yang menunjukkan mengapa hal itu terjadi, dan pada siapa saja terjadinya, kata para ahli
Covid Toes atau jari kaki Covid dapat berkembang pada jari tangan dan kaki. Biasanya, jari kaki akan berwarna merah cerah yang kemudian secara bertahap berubah menjadi ungu. Ini bisa dimulai dari satu jari kaki dan mempengaruhi semua jari kaki lainnya.
Dilansir dari indianexpress, Selasa (27/7/2021) Pendiri-direktur Ujala Cygnus Group of Hospitals, Dr Shuchin Bajaj menjelaskan jika covid toes adalah gejala Covid-19 yang baru-baru ini dikenali. Dan itu dapat berlangsung dari 10 - 14 hari hingga berbulan-bulan.
Biasanya, ada perubahan warna pada jari kaki denga menjadi merah atau keunguan. Dan mungkin ada beberapa gatal yang terkait dengannya. Tapi biasanya tidak ada rasa sakit di jari kaki, tapi kadang-kadang juga ada gejala nyeri yang bisa menjadi sangat parah sehingga pasien tidak bisa memakai sepatunya.
Banyak pasien yang sejauh ini dilaporkan memiliki covid toes tidak mengalami gejala Covid-19 lainnya. Mereka yang memiliki gejala mengalami demam ringan dan sebagian besar adalah pasien yang lebih muda.
Jari covid toes bisa menjadi respons imun antivirus yang dirasakan oleh sistem kekebalan orang usia muda yang menghasilkan perubahan mikroangiopati atau penyakit pembuluh darah kecil.
Namun, teori lain menunjukkan bahwa kondisi tersebut mungkin bukan akibat langsung dari Covid-19.
Sebaliknya, para peneliti mengatakan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh lockdown. Misalnya seperti berjalan tanpa alas kaki di rumah, tidak aktif, dan tidak banyak bergerak.
Bagi kebanyakan orang, covid toes tidak menimbulkan rasa sakit tetapi perubahan warna pada jari kaki membuatnya terlihat. Tetapi bagi banyak orang lain, itu juga dapat menyebabkan lepuh, gatal, dan nyeri
Konsultan senior dermatologi, Paras Hospitals, Gurgaon, Dr Nandini Barua ada juga yang mengalami penumpukan nanah di bawah kulit.
Sementara ini, belum ada pengobatan yang disarankan karena kondisinya akan hilang dengan sendirinya dalam banyak kasus.
Namun seseorang harus menghubungi profesional kesehatan jika terus berlanjut.
“Untuk mengurangi rasa sakit atau gatal, oleskan krim hidrokortison ke daerah yang terkena. Namun, jika tidak berhasil meredakan atau memperburuk gejala, hubungi dokter kulit bersertifikat,” kata Dr Barua.