Bisnis.com, JAKARTA — Tempat tidur menjadi unsur paling penting bagi kaum rebahan atau si hobi tidur.
Namun untuk mendapatkan kenyamanan tersebut, tempat tidur juga harus dijamin kebersihannya.
Kombinasi keringat, air liur, ketombe, sel-sel kulit mati dan bahkan partikel makanan akan membuat tempat tidur jadi lingkungan yang nyaman bagi seluruh inang kuman seperti bakteri, jamur, virus, dan bahkan serangga kecil untuk tumbuh.
Dilansir dari AsiaOne, Jumat (30/7/2021) berikut adalah beberapa hal mengancam yang ada di tempat tidur :
1. Bakteri
Tempat tidur dapat menjadi tuan rumah bagi berbagai spesies bakteri.
Sebuah penelitian yang mengamati sprei rumah sakit menemukan bahwa bakteri Staphylococcus sering hinggap disana. Bakteri ini biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan penyakit serius ketika mereka memasuki tubuh melalui luka terbuka. Dan spesies Staphylococcus tertentu dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada yang lain.
Bakteri Staphylococcus aureus cukup menular dan dapat menyebabkan infeksi kulit, pneumonia, dan memperburuk jerawat.
Tidak hanya bakteri itu saja yang ditemukan hidup di sarung bantal, penelitian juga menunjukkan bahwa ada beberapa strain resisten terhadap antibiotik.
Penelitian juga menunjukkan bahwa selain Staphylococcus, E. coli dan bakteri serupa lainnya yang dikenal sebagai bakteri gram negatif juga umum di tempat tidur rumah sakit.
Bakteri gram negatif adalah masalah kesehatan yang serius karena sangat resisten terhadap antibiotik dan dapat menyebabkan infeksi serius pada manusia. Misalnya infeksi saluran kemih, pneumonia, diare, meningitis, dan sepsis jika masuk ke dalam tubuh. Beberapa jenis E. coli juga bisa sangat menular, dan dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, diare, dan pneumonia. Inilah sebabnya mengapa mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan toilet penting untuk mencegah perpindahan bakteri ini ke bagian lain di rumah
2. Serangga
Anda melepaskan sekitar 500 juta sel kulit per hari saat tidur di tempat tidur. Sel-sel kulit ini dapat menarik dan dimakan oleh tungau debu mikroskopis. Tungau dan kotorannya dapat memicu alergi dan bahkan asma.
Kutu busuk juga bisa berbahaya. Meskipun serangga kecil ini dan panjangnya sekitar 5 mm, namun belum terbukti menularkan penyakit.
Mereka dapat menyebabkan bekas gigitan merah yang gatal. Di samping itu, juga menimbulkan berbagai efek kesehatan mental seperti kecemasan, insomnia, dan alergi.
Kutu busuk dapat dibawa ke rumah pada permukaan yang lembut, seperti pakaian atau ransel, atau oleh anggota keluarga lainnya.
Mencuci dan mengeringkan sprei pada suhu tinggi sekitar 55C akan membunuh tungau debu, tetapi kutu busuk mungkin perlu dibasmi secara profesional.
3. Kuman rumah tangga
Anda juga dapat membawa kuman ke tempat tidur dari barang-barang rumah tangga yang terkontaminasi. Misalnya seperti pakaian, handuk, toilet atau bak mandi, permukaan dapur, atau bahkan hewan peliharaan.
Handuk kamar mandi dan dapur menjadi tuan rumah bagi berbagai spesies bakteri, termasuk S. aureus dan E. coli. Pencucian yang tidak benar juga dapat menyebarkan kuman ini ke barang lain, termasuk sprei. Bahkan penyakit seperti gonore dapat ditularkan melalui handuk atau tempat tidur yang terkontaminasi.
Spesies mikroba yang berbeda akan bertahan hidup pada kain untuk periode waktu yang berbeda.
S. aureus, misalnya, dapat bertahan selama seminggu pada kapas dan dua minggu pada kain terry. Lalu spesies jamur seperti Candida albicans dapat menyebabkan sariawan, infeksi saluran kemih, dan infeksi jamur genital yang dapat bertahan pada kain hingga satu bulan.
Virus influenza juga dapat bertahan hidup pada kain dan jaringan selama 8-12 jam. Beberapa jenis virus lain, seperti virus vaccinia, dapat hidup di wol dan kapas hingga 14 minggu .
Pencucian yang benar dan teratur adalah kunci untuk memastikan kuman tidak berkembang menjadi ancaman kesehatan.
Karena tidak dapat mencuci sprei setiap hari, satu hal yang dapat Anda lakukan setiap hari adalah mengudara sprei setiap pagi. Karena kelembapan menumpuk di dalamnya saat tidur, menarik selimut ke belakang agar sprei bisa bernapas sebelum merapika. Dengan begitu bakteri dan tungau tidak nyaman untuk tinggal di tempat tidur.
Kasur juga bisa menjadi sumber besar bakteri dan mikroba karena penumpukan serpihan kulit, partikel makanan, dan jamur selama bertahun-tahun. Karena sulitnya mencuci kasur, menyedot debu kasur dan alas tempat tidur setiap bulan juga akan membantu menghilangkan alergen dan debu. Balikkan kasur sesering mungkin, atau dapatkan yang baru jika usianya lebih dari sepuluh tahun.
Disarankan agar mandi sebelum tidur, menghindari tidur siang atau naik ke tempat tidur saat berkeringat, menghapus riasan dan menghindari losion, krim, dan minyak sebelum tidur. Langkah itu dapat membantu menjaga linen tetap bersih di antara waktu mencuci. Tidak makan atau minum di tempat tidur, menjauhkan hewan peliharaan dari sprei, dan melepas kaus kaki kotor juga akan membantu menjaga kebersihan tempat tidur.