Ilustrasi imunitas
Health

Ini Bedanya Kekebalan Aktif vs Pasif dalam Melawan Covid-19

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 1 Agustus 2021 - 14:14
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap virus yang disimpan dalam ingatannya untuk masa depan.

Sistem kekebalan tubuh kita bereaksi dengan cepat untuk melawan virus ketika kembali bersentuhan dengannya. Bagi yang belum tahu, tubuh kita menyediakan dua jenis kekebalan terhadap virus, yakni kekebalan aktif dan pasif. Keduanya diperoleh dan bertahan secara berbeda.

Setiap kali patogen memasuki tubuh kita, sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan protein pertahanan untuk melawan  yang disebut antibodi.

Antibodi ini diproduksi persis sesuai dengan organisme. Mereka mengenali penyerang dengan bantuan protein pada permukaannya yang disebut antigen.

Antigen menargetkan penyusup dan membunuhnya secara langsung atau menguncinya untuk dinetralisir oleh sel kekebalan lainnya. Ada dua jenis antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh kita ketika bersentuhan dengan virus yakni Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG).

Immunoglobulin M (IgM): Sistem internal kita memproduksi antibodi ini terlebih dahulu setelah bersentuhan dengan penyakit apa pun yang menyebabkan patogen.

Imunoglobulin G (IgG): Antibodi IgM diproduksi kemudian oleh sistem kekebalan dan bertindak sebagai sel memori.

Lantas apa bedanya kekebalan aktif dan pasif? berikut perinciannya dilansir dari times of India:

Kekebalan aktif

Imunitas aktif mengacu pada produksi antibodi sebagai respons terhadap kehadiran antigen. Ini diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh ketika tubuh dipicu untuk memproduksi antibodi untuk melawan penyakit. Antibodi aktif diproduksi dalam dua cara:

Infeksi alami: Anda mendapatkan antibodi setelah bersentuhan dengan virus.

Vaksinasi: Jenis kekebalan ini diperoleh dengan menerima bentuk patogen yang dilemahkan melalui vaksinasi.

Orang yang terinfeksi virus corona mengembangkan antibodi dalam waktu 2 minggu setelah terpapar virus. Tapi berapa lama melindungi kita masih belum diketahui.

Beberapa penelitian yang dilakukan dalam hal ini mengungkapkan bahwa kekebalan COVID-19 mungkin tidak bertahan lama. Studi lain mengungkapkan bahwa tingkat antibodi turun tajam beberapa bulan setelah pulih dari COVID-19. Diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini untuk mengetahui berapa lama kekebalan bertahan

Kekebalan pasif

Kekebalan pasif mengacu pada antibodi yang diteruskan ke individu daripada memproduksinya sendiri. Seperti bayi yang baru lahir memperoleh kekebalan dari ibunya melalui plasenta. Cara lain bisa melalui transfusi plasma dari orang yang sembuh ke orang yang terinfeksi. Dalam kasus kekebalan pasif, perlindungannya langsung, tetapi tidak seperti kekebalan aktif, itu tidak memberikan perlindungan jangka panjang.

Para peneliti masih mencoba untuk mengetahui penggunaan produk darah yang disebut plasma konvalesen dalam menghasilkan kekebalan pasif. Studi masih dilakukan untuk memahami seberapa efektif terapi tersebut dan untuk memahami penggunaan terapi dalam jangka panjang.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekebalan Anda

Berapa banyak antibodi yang akan dihasilkan sistem kekebalan kita dan berapa lama itu akan bertahan tidak dalam kendali kita. Tetapi beberapa faktor dapat melemahkan sistem kekebalan Anda seperti:

- Usia tua

- Obat yang menekan kekebalan

- Transplantasi organ

- HIV atau AIDS

- Pengobatan kanker

- Gangguan imunodefisiensi

- Diet rendah nutrisi

- Kegemukan

- Merokok

- Asupan alkohol yang berlebihan

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro