Bisnis.com, JAKARTA - Banyak kasus dimana ibu menyusui cukup khawatir terutama dalam pemberian ASI. Padahal ASI adalah hak yang penting dimiliki oleh anak, terutama untuk tumbuh kembangnya.
Beberapa dari ibu yang telah sembuh dari paparan infeksi Covid-19 juga mengalami kekhawatiran, terutama dengan mengonsumi beberapa obat yang ditakutkan dapat mempengaruhi pada ASI.
Berdasarkan dari kajian penelitian, menunjukan bahwa obat memang akan diekskresikan lewat ASI. Secara umum diketahui bahwa jika ibu menyusui dalam mengonsumsi dosis terapi kurang dari 10 persen, maka dosis tersebut aman dan akan kompatibel terhadap ASI.
Berbagai penelitian juga menunjukan bahwa pada saat ibu mendapatkan terapi dari obat, beberapa obat kompatibel dengan ibu yang menyusui. Hal ini termasuk seperti obat anti malaria, antibiotik, antivirus dan berbagai asupan vitamin dan mineral dengan dosis suplementasi.
Dengan banyaknya kekhawatiran mengenai menyusui kepada anak, perlu diketahui bahwa menyusui tidak boleh terputus, terutama dengan adanya riwayat kontak ibu menyusui dengan seseorang yang didiagnosis terinfeksi Covid-19, atau jika ibu terkonfirmasi positif.
Ikatan Dokter Anak Indonesia, (IDAI) memberikan beberapa langkah dalam menyusui,yang dilanjutkan dengan tindakan pencegahan yang perlu dilakukan, yakni sebagai berikut.
1. Ibu memakai masker saat menyusui atau memerah ASI
2. Mencuci tangan secara efektif selama 20 detik sebelum menyusui
3. Menjaga ventilasi lingkungan dan kebersihan benda yang disentuh
4. Mencuci pakaian pada suhu 60-89 derajat celcius dengan deterjen
5. Mengonsumsi banyak cairan, diet seimbang dan tidur yang teratur
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 IDAI, dalam mendata Covid-19 varian Delta dan bayi di bawah usia 1 tahun ternyata menjadi faktor komorbid dengan angka kematian yang tinggi.
Dari data hingga akhir 2 Juli 2021, tercatat sebanyak 22 persen atau 447 anak dibawah satu tahun yang meninggal dikarenakan Covid, dimana sebanyak 16 persennya adalah bayi yang baru lahir.
Dr. Wiyarni, selaku Satgas ASI PP IDAI, pada hari Kamis (5/08/21) mengatakan melalui acara online “Perlindungan Menyusui: Tanggung Jawab Bersama”, bahwa pemberian ASI harus tetap dilakukan oleh ibu dikarenakan selain berkontribusi pada tumbuh kembang anak, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memiliki keistimewaan dalam menangkal virus.
Dikarenakan hal tersebut, maka Dr. Wiyarni menyarankan bagi keluarga yang memiliki ibu dan anak yang dibawah 2 tahun, sebaiknya harus mendapatkan akses ke tenaga konselor menyusui yang kompeten, dan juga untuk memantau pertumbuhan bayi.
Pihak dari IDAI juga mengatakan bahwa perlunya adaptasi khusus di masa pandemi Covid, dikarenakan adanya pembatasan akses temu muka dengan tenaga kesehatan, contohnya seperti melakukan telekonseling. Bayi yang diberikan ASI juga perlu dipantau perkembangannya yakni dalam