Plasma darah dipegang oleh petugas medis
Health

Donor Plasma Konvalesen Menurut Kacamata Islam

Janlika Putri Indah Sari
Selasa, 10 Agustus 2021 - 19:14
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta akan mencanangkan gerakan transfusi darah plasma konvalesen.

Transfusi darah plasma konvalesen sendiri digunakan sebagai salah satu langkah penanganan bagi pasien yang tengah terinfeksi virus Covid-19.

Ketua PWNU DKI, Doktor Kiai Samsul Ma'arif menyatakan jika kegiatan tersebut untuk menindaklanjuti gerakan NU peduli isoman bersama dengan Fatayat NU.

"Data yang telah dikumpulkan selama penyelenggaraan NU peduli isoman akan digunakan untuk gerakan donor plasma, dengan catatan mereka yang sukarela,"  ujarnya pada keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (10/8/2021).

Plasma Konvalesen adalah plasma yang berasal dari pasien yang telah sembuh dari Covid-19. Plasma tersebut mengandung antibodi (IgG) terhadap SARS-CoV2 dalam jumlah yang cukup.

Tujuan pemberian plasma tersebut sebagai imunisasi pasif yang diberikan ≥1 kali.

Pada umumnya persyaratan pendonor berusia 18 – 60 tahun, memiliki berat badan lebih dari 55kg, pembuluh darah cukup besar, bersedia secara sukarela dan menandatangani informed consent, tidak memiliki penyakit hipertensi tidak terkontrol.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tidak memiliki dan tidak berisiko terinfeksi menular lewat transfusi darah Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, Sifilis. Diprioritaskan Laki-Laki dan Perempuan belum pernah hamil.

Namun, masih yang mempertanyakan praktik tersebut jika ditinjau dari kacamata fikih.

Sebelum mengetahui boleh atau tidaknya donor darah menurut islam, terlebih dahulu perlu mengetahui hal-hal berkaitan dengan darah. Dalam keterangan tertulisnya, mereka juga menyampaikan hadist yang berkaitan dengan plasma konvalesen yang berkaitan dengan donor darah manusia.

Ulama Syafi'iyah menjelaskan:

????? ?????? ?? ?? ??????? ?????? ??????? ????? ?????? ???? ?????? ???? ???? ?? ???? ????????? ???????? ??????

Artinya: "Jenis najis yang kedua adalah najis yang berubah dari bentuknya semula (berproses dalam tubuh), seperti kencing, kotoran, darah, dan muntah. Kesemuanya adalah najis dari semua hewan baik yang halal dimakan atau tidak boleh dimakan," (Kifayatul Akhyar: 1/65).

Hukum Darah dalam Islam

Secara khusus Allah menyebut beberapa kali di dalam Al-Qur'an tentang keharaman darah, misalnya dalam ayat berikut ini:

???????? ??????? ?????????? ??????????? ????????? ???????? ??????????? ????? ??????? ???? ???????? ???????

Artinya: "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah." (QS. Al-Baqarah: 173).

Menggunakan Darah karena Darurat

Akan tetapi Allah tidak serta merta mengharamkan secara mutlak masalah darah ini. Dalam kelanjutan ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

?????? ???????? ?????? ????? ????? ????? ????? ?????? ???????? ? ????? ??????? ??????? ????????

Artinya: "Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 173)

Jika dalam keadaan darurat dan tidak melebihi batas yang diperlukan maka darah diperbolehkan untuk dikonsumsi (dalam ayat ini) maupun dipergunakan untuk pengobatan, sebagaimana akan dijelaskan dalam bab berikutnya.

Ulama Al-Azhar dengan Syekh Hasan Ma'mun sebagai Muftinya, secara khusus memfatwakan hukum donor darah ini:

??? ??? ???? ???? ?????? ?? ?????? ?????? ????? ?? ???? ??? ?? ?????? ??? ??? ???? ???? ?? ??? ???? ???? ??? ? ???? ?? ?????? ?? ???? ????? ?? ????? ?????? ?????? ??? ??? ???? ????? ?? ??????? ???? ???? ???? ????? ???? ??????? ?? ???? ??? ?? ??????

Artinya: "Jika tidak ada jalan lain untuk kesembuhan orang sakit, luka, untuk menyelamatkan hidupnya atau keselamatan organ tubuh hanya dengan cara donor darah, maka hal ini diperbolehkan karena darurat. Yaitu sekira tidak ada obat yang halal yang fungsinya sama dengan darah." (Fatawa Al-Azhar: 7/256).


Perihal Donor Plasma Konvalesen

Donor plasma konvalesen adalah pengambilan darah dari orang yang pernah terpapar Covid-19 untuk diberikan kepada penderita Covid-19. Informasi dari Medis menjadi salah satu cara untuk menyembuhkan mereka yang kini masih terpapar Covid-19. Apakah tetap boleh karena bukan darurat dan masih ada cara lain? Kelanjutan Fatwa di atas adalah boleh:

??? ??? ?? ????? ??? ??????? ??? ??? ???? ???? ??? ??? ??????? ??? ???? ??.

Artinya: "Dan jika donor darah bukan jalan satu-satunya untuk pengobatan maka juga diperbolehkan oleh sebagian Madzhab Hanafi. Dan kami (Al-Azhar) memilih pendapat ini." (Fatawa Al-Azhar: 7/256)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro