Bisnis.com, JAKARTA - Pasti sudah tak asing jika mendengar kata begadang. Begadang sudah menjadi kebiasaan bagi mereka yang memiliki kesibukan atau mereka yang mengidap insomnia. Sebenarnya, lebih baik tidur sebentar atau tidak sama sekali saat begadang?
Dilansir dari healthline.com, pada umumnya orang dewasa membutuhkan tidur sekitar tujuh jam sehari. Namun, seiring bertambahnya kesibukan dan kegiatan yang dimiliki, akhirnya mereka terpaksa untuk memangkas jam tidur.
Ketika dihadapkan dengan situasi diri masih terbangun di dini pagi, dan bimbang untuk tidur sebentar atau tidak perlu tidur, pastikan untuk menjawab perlu terhadap diri sendiri.
Mengapa demikian?
Bagaimanapun kondisinya, tidur sebentar jauh lebih baik dibandingkan tidak sama sekali. Tidur merupakan titik dimana tubuh bekerja untuk memperbaiki jaringan, mengisi kembali hormon, dan memindahkan ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.
Jika melewatkan tidur diwaktu malam hari, kondisi mental dan mood akan berubah secara signifikan keesokan harinya. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tetap terjaga selama 18 jam dapat menyebabkan gangguan mental seperti kondisi memiliki kandungan alkohol sebanyak 0.05 persen dalam darah.
Jika 24 jam tetap terjaga juga setara dengan kandungan alkohol 0.10 persen dalam darah. Simpulannya, melewati jam tidur sama saja dengan mabuk.
Rasa kantuk diatur oleh dua proses yaitu, circadian rhytm dan tekanan tidur. Circadian Rhythm sebenarnya menjadi "jam" pada tubuh untuk dapat merasakan letih pada malam hari dan terbangun pada pagi hari. Sedangkan tekanan tidur adalah perasaan letih yang akan semakin kuat ketika semakin lama Anda terjaga (tidak tidur).
Tidur selama satu hingga dua jam sangat jelas memengaruhi untuk mengurangi tekanan tidur sehingga tidak terlalu merasa kecapekan.
Kekurangan tidur dapat berdampak negatif pada penilaian kemampuan kognitif. Kemudian, dapat berisiko buruk dalam memutuskan sesuatu seperti mengemudi ketika dalam kondisi tidak waspada.
Bahaya lainnya akibat kurang tidur atau insomnia:
- Lemahnya sistem imun
- Obesitas
- Depresi atau gangguan kecemasan
- Diabetes
- Menurunnya gairah seks
- Kemandulan
- Penyakit jantung
Jika memang sulit untuk mendapatkan tidur yang cukup, usahakan setidaknya untuk tidur selama 90-110 menit. Durasi tersebut cukup untuk memenuhi satu siklus tidur penuh dan mengurangi rasa grogi.