Bisnis.com, JAKARTA - Vaksinasi dosis pertama di Indonesia telah mencapai 53,2 juta dosis, namun pada dosis kedua hanya mencapai 27,2 juta dosis. Cek interval penyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer, dan Moderna.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan jeda pendistribusian vaksin ke masyarakat mengakibatkan keterlambatan mengalokasikan dosis kedua di beberapa daerah. Pasalnya, ada beberapa proses yang perlu dilalui sebelum vaksin dapat sampai ke masyarakat umum.
"Ada proses karantina, lalu kontrol kualitas vaksin, hingga dikeluarkannya lot vaksin dari BPOM. Hal itu untuk memastikan keamanan dan kualitas vaksin supaya tidak menjadi masalah," jelasnya dikutip langsung dari indonesia.go.id, Kamis (19/8/2021).
Selain itu, pemerintah juga masih memprioritaskan masyarakat yang belum menerima dosis pertama terlebih dahulu, terutama di daerah yang sulit terjangkau.
Vaksinologi RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta Dirga Sakti Rambe menerangkan untuk masyarakat tidak perlu terlalu khawatir untuk sedikit terlambat menerima vaksin dosis kedua.
"Prinsipnya memang interval pemberian yang terbaik ialah tepat waktu. Namun apabila telat 1-3 minggu dari jadwal, itu juga tidak masalah," terangnya.
Menurut penelitian lain di luar negeri seperti AstraZeneca dan Pfizer, kata dokter Dirga, ketika interval waktu pemberian dosis dua diperpanjang maka efektivitasnya makin baik.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) menyatakan bahwa penelitian terkait perpanjangan interval vaksinasi tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada titer antibodi akhir orang yang telah divaksin.
Maksudnya, seseorang tidak perlu memulai ulang atau menambahkan dosis vaksin karena interval yang diperpanjang.
Berbicara interval (rentang waktu) dosis pertama dan dosis kedua, terdapat perbedaan efektivitas tergantung pada jenis vaksin Covid-19. Berikut interval vaksin Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer, dan Moderna.
1. Vaksin Coronavac dari Sinovac: dua dosis dengan interval 2-4 minggu
2. Vaksin AstraZeneca: dua dosis dengan interval 8-12 minggu. AstraZeneca memiliki efikasi 63,09 persen terhadap infeksi Covid-19 yang bergejala
3. Vaksin Sinopharm: dua dosis dengan interval 3-4 minggu. Bahkan jika dosis dua diberikan sebelum minggu ketiga, tidak perlu pengulangan vaksinasi
4. Vaksin Pfizer-BioNTech: dua dosis dengan interval 21 hari. Kemanjuran dapat mencapai 95 persen
5. Vaksin Moderna: dua dosis dengan interval 28 hari. Persentase efektivitas mencegah pasien masuk IGD atau kematian mencapai sekitar 100 persen.
Kemanjuran vaksin akan semakin tinggi asalkan tetap dalam interval yang telah disebutkan. Meskipun melebihi, segera luangkan waktu untuk lakukan vaksinasi dosis kedua.