Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki 10 muharram 1443, ada tradisi kuliner tahunan yang biasanya disajikan. Itu adalah bubur Asyura
Bubur Asyura adalah makanan khas daerah Desa Penyengat, Riau. Bahan utamanya adalah biji-bijian yang dimasak dengan cara dibuat bubur. Bubur ini tentu saja dibuat pada bulan Asyura atau bulan Muharam tepat pada tanggal 10 Muharam.
Bubur Asyura sebagai makanan yang dibuat untuk memperingati peristiwa syahidnya cucu Muhammad di Karbala.
Sebelum menyantap Bubur Asyura, warga Desa Penyengat melakukan pawai. Mereka mengenakan pakaian Melayu, para wanita memakai baju kurung Melayu atau ada pula yang menggunakan kebaya labuh (panjang), satu stel dengan padanannya kerudung dan jilbab.
Para pria menggunakan baju kurung melayu teluk belanga, cekak musang atau baju muslim (baju koko) dengan padanan celana panjang yang serasi warnanya atau baju kurung satu stel serta menggunakan kain songket yang dilipat dua dan dililitkan di pinggang. Cara menggunakan sarungnya ada yang di dalam baju kurung dan ada pula yang di luar baju kurung.
Pembuatan bubur Asyura ini bukan merupakan suatu ibadah ritual syar'i umat Islam pada umumnya, tetapi hanya budaya masyarakat setempat
Berikut resep membuat bubur Asyura:
Bahan-bahan
1 liter beras
1 liter santan
secukupnya Air
Sayur:
100 gr labu kuning(potong dadu)
100 gr bayam
100 gr ubi(potong dadu)
Bumbu yang dihaluskan
4 siung bamer
4 siung baput
3 butir kemiri(sangrai)
1 sdm ketumbar(sangrai)
1 sdm jinten(sangrai)
3 cm kunyit(bakar)
2 cm jahe
1/2 buah pala
1 sdm merica biji
Secukupnya garam dan royco
Bumbu harum
2 lmbr salam
2 ruas lengkuas
2 batang sereh
Pelengkap
Telur rebus
Kerupuk
Langkah pembuatan
Rendam beras semalaman
Setelah itu cuci bersih beri air dan daun salam
Masak beras masukkan sereh dan lengkuas sesekali aduk
Tambahkan lagi air jika dirasa kurang
Tumis bumbu halus masukkan sampai harum lalu masukkan kedalam bubur aduk
Tambahkan santan aduk
Tambahkan ubi,bayam dan labu lalu beri garam dan royco,test rasa
Setelah matang angkat sajikan selagi panas